TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Parlemen Ekuador Setuju Hukum Pertahanan Dolarisasi

Disebut dapat meningkatkan keuangan negara

Suasana Gedung Parlemen Ecuador. (twitter.com/cavalfm)

Quito, IDN Times - Parlemen Ekuador setuju untuk mempertahankan regulasi bertajuk "Pertahanan Dolarisasi" di negaranya. Undang-undang tersebut diusulkan oleh mantan Presiden Lenin Moreno untuk mempertahankan kebijakan dolarisasi yang sudah diberlakukan di Ekuador lebih dari dua dekade lalu. 

Sebelumnya kebijakan ini sempat menuai kontroversi dan tengah menjadi perdebatan terutama kalangan pejabat oposisi Ekuador.

1. Parlemen menyetujui kebijakan Pertahanan Dolarisasi

Pada hari Kamis (22/04/2021) Parlemen Ekuador telah menyetujui regulasi baru bertajuk "Pertahanan Dolarisasi" yang disebut dapat memperkuat sistem moneter negara tersebut. Pada pemungutan suara menunjukkan sebanyak 86 anggota parlemen menyetujui serta sebanyak 41 di antaranya menolak dan tujuh lainnya tidak memilih, dikutip dari CNN

Pasalnya mempertahankan kebijakan dolarisasi menuai perdebatan dari berbagai pihak terutama oposisi. Setelah lebih dari 20 tahun lalu, tepatnya pada masa kepemimpinan Gustavo Noboa kebijakan dolarisasi ini diterapkan demi mengatasi hiperinflasi dan krisis finansial, dilansir dari Infobae. 

Baca Juga: Masih Pandemi COVID-19, Ekuador akan Gelar Pemilu Presiden

Melansir dari El Intransigente, pembuatana aturan hukum ini sebagai bagian dari komitmen Ekuador kepada IMF yang telah disetujui pada September lalu. Maka Ekuador setuju untuk mengajukan hutang sebesar 6,5 miliar dolar AS sebagai upaya mereformasi rencana penghematan dan kebijakan anti korupsi di negaranya. 

Di samping itu, aturan ini akan menghalangi Bank Sentral Ekuador menggunakan dana cadangan internasionalnya sebagai sumber dana pemerintahan. Hukum ini juga mengembangkan regulasi finansial akan ditentukan sebagai suatu sistem suku bunga maksimum untuk pinjaman bank. 

Baca Juga: Ekuador Tutup Klinik Penyedia Vaksin COVID-19 Palsu

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya