Partainya Terjerat Skandal Korupsi, PM Estonia Mundur
Tersandung dugaan korupsi terkait proyek properti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tallin, IDN Times - Perdana Menteri Estonia, Juri Ratas mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Rabu (13/01). Keputusan ini diambil setelah partainya yang kini berkuasa dalam pemerintahan sedang menjalani investigasi terkait dugaan kasus skandal korupsi.
Meskipun partai tengah yang menaunginya terjungkal skandal korupsi terkait dengan properti di Ibukota Tallin. Namun ia menyangkal apabila dirinya ikut terlibat dalam tindakan kejahatan tersebut.
1. Mengumumkan pengunduran diri secara langsung
Sejak hari Rabu (13/01) Perdana Menteri Estonia, Juri Ratas mengumumkan pengunduran dirinya. PM berusia 42 tahun yang sudah menjabat sejak tahun 2016 tersebut memutuskan untuk berhenti setelah Partai Centre yang menaunginya tersandung skandal korupsi dan sedang menjalani investigasi dari pihak persekutor.
Melansir dari The Guardian, dalam akun media sosial Facebook miliknya ia mengungkapkan bahwa,
"Saya memutuskan untuk berhenti dari jabatan saya terkait dengan situasi saat ini. Namun bukan berarti investigasi dari kantor persekutor negara sudah pasti bersalah, tapi itu akan terus menjadi bayangan serius bahwa semuanya terlibat"
"Kondisi seperti ini jalan terbaik tentu saja dengan mengundurkan diri dan saya akan memberikan kesempatan untuk membuktikan semua fakta yang ada agar menjadi jelas"
Baca Juga: Estonia Bangun Pagar Kawat di Perbatasan Rusia
Editor’s picks
Melansir dari Financial Times, skandal korupsi yang menjerat koalisi partai pemerintahan tersebut berkaitan dengan pembangunan real estate Porto Franco yang terletak di pesisir pantai Ibukota Tallin yang menghadirkan perkantoran, pusat perbelanjaan dan hotel.
Bahkan proyek tersebut terkait dengan perjanjian hutang dengan European Bank for Reconstruction dan Development (EBRD), hingga pinjaman tersebut tidak pernah dibayarkan dan telah berakhir masa berlakunya tahun lalu.
Sementara pihak persekutor sedang mencari pinjaman sebesar 39 juta Euro yang diberikan oleh Perusahaan Kreditur Negara di Estonia demi membantu pebisnis imbas COVID-19. Persekutor menduga Partai Centre terlibat dalam masalah ini dan menuding partai itu punya persetujuan dengan pebisnis di balik Porto Franco yang ingin mengembalikan pinjaman pembangunan untuk donasi sebesar 1 juta Euro.
Baca Juga: Estonia Lanjutkan Klaim Pesisir Baltik Milik Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.