TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Kosovo Copot Seluruh CCTV di Kota Mayoritas Etnis Serbia

Diduga menjadia alat spionase Serbia

Polisi Kosovo yang menggelar operasi pencopotan cctv di Strpce. (twitter.com/KancelarijaKiM)

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Kosovo pada Kamis (7/7/2022) menggelar operasi untuk melepaskan seluruh kamera pengawas di kota yang mayoritas ditinggali warga etnis Serbia. Hal ini dilakukan karena otoritas setempat menduga kamera tersebut disusupi oleh pemerintah Serbia. 

Pada pekan lalu, Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengecam Kosovo, yang dituding bertujuan mengusir seluruh warga etnis Serbia dari wilayahnya. Pernyataan itu bersamaan dengan pembatasan plat mobil Serbia untuk masuk ke teritori Kosovo. 

Baca Juga: Tolak Jadi Antek NATO, Serbia: Sekutu Barat Harus Minta Maaf ke Rusia

1. Kosovo sebut kamera pengawas menjadi alat spionase untuk Serbia

Pernyataan di atas diungkapkan aparat kepolisian Kosovo ketika melakukan operasi di Kota Strpce. Pihak kepolisian juga mengatakan bahwa pencopotan kamera pengawas adalah perintah dari Kejaksaan Urosevac Basic. 

"Kamera pengawas telah digunakan untuk memonitor pergerakan warga dan institusi publik Republik Kosovo. Informasi yang didapat dari kamera CCTV tersebut telah dikirimkan ke otoritas keamanan di Serbia," tutur Rasim Maloku, jaksa di Ferizaj/Urosevac, dikutip Balkan Insight

Di samping mencopot semua kamera pengawas di jalanan, polisi juga menggerebek sejumlah sekolah dasar, gedung pemerintahan, kantor pos, dan kantor televisi lokal yang diduga menjadi tempat alat pengontrol kamera pengawas dari Serbia.

Sementara itu, pihak Kejaksaan Urosevac mengatakan, terdapat bukti terkait kasus konspirasi yang diduga bertujuan untuk spionase di Strpce. 

2. Serbia menyebut aksi ini sebagai intimidasi kepada warganya

Menanggapi kasus ini, Kantor urusan Kosovo dan Metohija menyebut bahwa tindakan aparat kepolisian Kosovo adalah sebuah bentuk intimidasi dan bertujuan menakut-nakuti warga Serbia di Strpce. 

"Pasukan khusus ROSU telah diterjunkan ke beberapa lokasi dan memblokir seluruh kota. Mereka mendobrak ke sekolah di Brezovica, kantor pos di Drajkovce, gedung otoritas provinsi, dan mengambil semua dokumen serta komputer. Mereka juga masuk secara paksa ke bangunan Hertz TV yang jadi satu-satunya televisi lokal berbahasa Serbia," tutur Kantor urusan Kosovo dan Metohija, dilansir B29

"Mereka lagi-lagi menginvasi Strpce pada hari libur besar, mengingat hari ini adalah perayaan Saint John dan acara pameran besar di Strpce. Padahal, saat itu warga sedang berkumpul dan mereka melakukan hal yang sama di lingkungan etnis Serbia," lanjutnya. 

"Kamera tersebut dipasang secara legal sekitar sepuluh tahun lalu. Namun, kamera itu sudah tidak dioperasikan sejak lama dan mereka sudah mengecek sebelumnya. Sudah jelas ini adalah bentuk invasi Strpce dan menakuti-nakuti warga dan menganggu aktivitas warga" sambungnya. 

Otoritas Serbia mengatakan, ini adalah serangan dan tekanan baru kepada warga Serbia di Kosovo agar segera pergi. Mereka juga menganggap, tidak ada alasan hukum bagi ROSU untuk beroperasi di lingkungan warga Serbia. 

Baca Juga: PM Kosovo Minta Serbia Akui Pelat Kendaraan asal Kosovo

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya