Polusi Udara Berbahaya Tetap Tinggi di Tengah Pandemik
Polusi udara tetap tinggi selama tahun 2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jenewa, IDN Times - Setelah lebih dari satu tahun pandemik COVID-19, menunjukkan berbagai perubahan terkait peningkatan kualitas udara akibat kurangnya aktivitas penduduk di luar rumah. Meski begitu diketahui perbaikan kualitas udara hanya terjadi pada beberapa negara saja.
Selain itu, diketahui kualitas udara di sejumlah negara bahkan masih tergolong berbahaya dan bisa berdampak pada penurunan angka harapan hidup penduduk.
1. Peningkatan kualitas udara hanya terjadi di sejumlah negara
Pandemi COVID-19 memang sudah menurunkan tingkat polusi udara yang disebut PM25 di seluruh dunia. Hal ini disebabkan pengurangan aktivitas masyarakat di luar rumah dengan diterapkannya kebijakan lockdown di hampir seluruh negara demi mengurangi penularan COVID-19.
Akan tetapi menurut Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih menemukan bahwa hanya 24 dari 106 negara yang berhasil mencapai target kualitas udara aman. Sedangkan beberapa negara masih memiliki tingkat polusi lebih tinggi enam atau delapan kali dari ambang batas aman, dilansir dari RT.
Baca Juga: Kadishub DKI Klaim Polusi Udara di Kota Tua Turun
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.