TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Belarus Sebut Teroris Berniat Melarikan Diri ke Negaranya

Dihalangi tentara Belarus

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke pangkalan militer Obuz-Lesnovsky. (president.gov.by)

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengklaim bahwa sekelompok teroris yang menyerang Crocus City Hall di Moskow berniat melarikan diri ke negaranya. Ia mempercayai bahwa terduga teroris tersebut tidak berniat kabur ke Ukraina. 

Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) Belarus di Moskow Dmitry Krutoi mengucapkan belasungkawa mendalam terhadap peristiwa terorisme di Crocus City Hall. Ia pun mengaku terkejut dengan insiden mengerikan yang dialami oleh saudara di Rusia. 

Baca Juga: 27 Peraih Nobel Tuntut Pembebasan Tahanan Politik di Belarus 

1. Putin minta Lukashenko menutup perbatasan Belarus-Rusia

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (president.gov.by)

Lukashenko mengatakan bahwa terduga teroris tersebut berniat menyeberang ke Belarus untuk melarikan diri. Ia menyebut Belarus sudah meningkatkan keamanan di tengah aksi terorisme di Moskow pada Jumat lalu. 

"Maka dari itu mereka tidak dapat masuk ke teritori Belarus. Para pelaku terorisme harus berpindah haluan dan justru pergi melarikan diri ke perbatasan Ukraina-Rusia," terangnya pada Selasa (26/3/2024), dikutip The Moscow Times.

Ia mengatakan sudah mengadakan dialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait kasus terorisme ini. Lukashenko menyebut Putin sudah memintanya untuk membantu Rusia dalam menghalangi pelaku terorisme kabur.

"Dia (Putin) sudah meminta saya: Apakah kami bersedia menutup perbatasan Rusia-Belarus? Saya akan melakukannya. Kami di sini saling membantu dan akan melakukan apapun bersama," ungkapnya. 

2. CSTO konsolidasikan upaya pemberantasan terorisme

Dewan Parlemen CSTO (Collective Security Treaty Organization) mengonsolidasikan upaya perlawanan terhadap terorisme di seluruh negara anggota dan secara global. 

"Kami sudah mendukung penuh konsolidasi negara anggota CSTO dan komunitas internasional dalam melawan terorisme dan ekstremis," terangnya, dikutip Belta.

"Kami, sebagai kapal delegasi CSTO mengecam keras serangan teroris brutal yang dilakukan di Moskow Oblast pada 22 Maret 2024. Insiden ini telah mengakibatkan ratusan nyawa warga sipil meninggal dunia," tambahnya. 

Dengan pernyataan ini, seluruh negara CSTO mengaku sudah siap dalam melawan penyebaran ideologi ekstremis dan melawan segala bentuk rekrutmen anggota di setiap tingkatan organisasi teroris.  

Baca Juga: AS Sebut Pemilu Parlemen di Belarus Dipenuhi Kecurangan

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya