TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Terpilih Bolivia Berencana Hanya Akan Menjabat Satu Periode

Kembalinya demokrasi di Bolivia

Acara pelantikan Presiden terpilih Bolivia, Luis Arce. twitter.com/LuchoXBolivia/

La Paz, IDN Times - Tepat pada hari Minggu (08/11) presiden terpilih Bolivia, Luis Arce dilantik sebagai orang nomor satu di negara Amerika Selatan tersebut. Setelah sebelumnya Bolivia dilanda kerusuhan politik hampir setahun lamanya akibat rencana Evo Morales yang hendak mencalonkan kembali sebagai pemimpin Bolivia. 

Pada acara inagurasi presiden tersebut juga dihadiri oleh pemimpin negara-negara tetangga beserta negara sahabat. Selain itu, Luis Arce juga mengatakan akan berupaya mengembalikan perekonomian Bolivia yang tengah terdampak pandemi COVID-19, dilaporkan dalam Anadolu Agency.

1. Acara pelantikan dihadiri pemimpin negara lain

Presiden Bolivia, Luis Arce bersama dengan pemimpin dari negara lain. twitter.com/LuchoXBolivia/

Pada acara pelantikan Presiden Luis Arce yang digelar di La Paz, pada hari Minggu (08/11) setelah sebelumnya berhasil menang telak atas lawan-lawannya dalam pilpres yang diadakan bulan Oktober lalu. Saat pelantikan, Presiden Luis Arce disumpah secara langsung oleh Pimpinan Legislatif Bolivia, David Choquehuanca. 

Sementara itu, acara inagurasi tersebut dihadiri oleh beberapa kepala negara tetangga dan beberapa negara lain, seperti Raja Felipe VI dari Spanyol, serta presiden Paraguay, Argentina, Kolombia dan tak ketinggalan representatif dari Chili, Iran dan Venezuela, dikutip dari CNN.  

Baca Juga: Luis Arce Menang Telak dalam Pemilihan Presiden Bolivia

2. Kembalinya pemimpin sayap kiri di Bolivia 

Presiden Bolivia, Luis Arce saat bertemu dengan Menlu Iran, Javad Zarif. twitter.com/LuchoXBolivia/

Naiknya Luis Arce sebagai pemimpin sayap kiri di Bolivia menunjukkan bahwa kembalinya Amerika Latin ke arah politik kiri. Hal ini menunjukkan apabila Amerika Latin kembali ke arah sayap kiri, seperti di awal tahun 2000an, setelah belakangan ini didominasi oleh pemimpin sayap kanan.   

Sejak tahun 2018, beberapa pemimpin sayap kiri kembali menduduki jabatan di beberapa negara Amerika Latin, seperti Meksiko, Argentina dan kemenangan pemimpin sayap kiri di Ekuador pada Februari lalu, dikutip dari The Guardian

Baca Juga: Setelah Lama Tertunda, Akhirnya Bolivia Langsungkan Pemilihan Umum

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya