TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RD Kongo: 5 Warga China Diculik Kelompok Pemberontak

Serangan kembali terjadi di timur RD Kongo

Peta Republik Demokratik Kongo. (twitter.com/inc_brands)

Jakarta, IDN Times - Insiden pada area pertambangan emas di Republik Demokratik Kongo kembali terjadi pada Sabtu (20/11/2021). Kali ini beberapa penambang asal China di Mukera mendapat serangan dari sekelompok orang tak dikenal dan bahkan lima orang di antaranya diculik. 

Selama ini, RD Kongo tengah diselimuti masalah keamanan dan ketidakstabilan lantaran adanya kelompok militan yang beroperasi di bagian timur negaranya. Para pemberontak umumnya melakukan patroli untuk menjaga sumber daya alam di timur RD Kongo. 

1. Serangan militan sebabkan tewasnya satu polisi hutan

Peristiwa penyerangan oleh kelompok militan ini terjadi pada Sabtu malam di Kivu Selatan, RD Kongo. Bahkan, serangan ini telah mengakibatkan tewasnya seorang polisi hutan dan satu anggota polisi lainnya mengalami luka-luka. 

"Sekitar pukul 02.00 dini hari, lokasi kamp dari sekelompok penambang asal China diserang oleh bandit di Mukera, yang terletak 25 km dari Fizi. Diketahui sebanyak 14 warga China di sana dan lima di antaranya diculik oleh kelompok militan dan sembilan lainnya berhasil dievakuasi" ungkap petinggi militer regional, Mayor Dieudonné Kasereka. 

Sementara itu, kelima warga negara China itu merupakan staf dari perusahaan pertambangan emas asing yang sudah beroperasi selama lima bulan. Namun, selama ini perusahaan sulit beroperasi lantaran banyaknya penolakan dan protes dari penduduk setempat, dilaporkan dari Africa News

Baca Juga: Ini Ajakan China ke Indonesia dan Negara Kawasan Laut China Selatan

Associated Press melansir, Pemerintah China sudah mengonfirmasi kasus penculikan warga negaranya di RD Kongo. Kemudian, Kedutaan Besar China di Kinshasa mengumumkan dalam pesan WeChat untuk seluruh warga negaranya agar segera pergi dari Kivu Selatan. 

Hal ini dilakukan lantaran situasi yang sangat berbahaya dan tidak kondusif, sehingga kemungkinan adanya bantuan kepada korban serangan dan penculikan sangatlah kecil. Selain di Kivu Selatan, pihak kedubes juga menganjurkan warganya agar segera meninggalkan Provinsi Kivu Utara dan Ituri.

"Semua warga negara China yang bekerja di Kongo harus selalu memperhatikan situasi dan kondisi setempat, tingkatkan kepekaan keamanan dan kesiapsiagaan darurat dan menghindari bepergian ke luar kota" ungkap Kedubes China di RD Kongo. 

2. Pemerintah China memperingatkan warganya agar keluar dari Kivu Selatan

Baca Juga: RD Kongo: Ketua Oposisi Minta Investigasi Pembubaran Massa

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya