TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Minta Armenia Beri Kejelasan soal Pembekuan Statusnya di CSTO

Armenia menjauhkan diri dari Rusia

ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/sampowl)

Jakarta, IDN Times - Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov meminta penjelasan dari Armenia terkait keputusan menangguhkan partisipasi dalam aliansi pertahanan CSTO (Collective Security Treaty Organization).  

"Kami menginginkan penjelasan lebih lanjut terkait keputusan Armenia soal ini. Kami akan menghubungi Armenia dan mengklarifikasi apa yang sebenarnya dikatakannya," terang Peskov pada Jumat (23/2/2024), dikutip Armen Press.

Belakangan ini, Armenia terus menjauhkan diri dari Rusia dan berupaya mendekatkan diri dengan Barat. Yerevan merasa kecewa karena tidak ada jaminan keamanan dari Moskow terkait konflik dengan Azerbaijan pada tahun lalu. 

1. Pashinyan ungkap pembekuan partisipasi Armenia di CSTO

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan (tengah). (twitter.com/NikolPashinyan)

Pembekuan partisipasi Armenia dalam CSTO diungkapkan oleh Perdana Menteri Nikol Pashinyan. Ia bahkan menyebut aliansi pertahanan tersebut telah mengecewakannya terkait konflik di Nagorno-Karabakh.

"CSTO tidak berhasil memenuhi objektifnya sejauh yang dikhawatirkan oleh Armenia, terutama pada 2021 dan 2022. Kami tidak boleh membiarkan itu terjadi tanpa memberitahukan soal itu," ungkapnya, dikutip Reuters.

Pashinyan mengatakan masih belum ada diskusi terkait penutupan pangkalan militer Rusia di Armenia. Ia menyebut itu adalah masalah perjanjian yang lain. 

Sebelumnya, Pashinyan sudah menyampaikan bahwa Armenia tidak lagi menggantungkan pertahanannya kepada Rusia. Ia juga mengadakan kajian mendalam terkait keanggotaan dalam aliansi pertahanan pimpinan Rusia itu.  

2. Armenia harapkan perjanjian perdamaian jangka panjang dengan Azerbaijan

Dalam kesempatan itu, Pashinyan menyebut berniat mengupayakan perjanjian perdamaian jangka panjang dengan Azerbaijan. Ia menampik Armenia mengklaim sebagian besar teritori Azerbaijan. 

"Jika dalam prinsip integritas teritorial dan pelanggaran perbatasan tidak diakui oleh Azerbaijan. Ini jelas tidak mungkin dilanjutkan. Azerbaijan menggunakan situasi ini untuk memberi makan retorikanya. Ini berujung pada pikiran sepihak bahwa Azerbaijan menyiapkan serangan baru ke Armenia," ujarnya. 

"Kenapa Azerbaijan khawatir soal reformasi tentara Armenia ketika melanjutkan okupansi teritori Armenia. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi perbatasan kami dan menarik pasukan. Ini akan menjamin kepercayaan bersama," tambahnya. 

Baca Juga: Transnistria Disebut Akan Meminta Rusia Aneksasi Wilayahnya

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya