TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sebar Pengaruh Buruk, Kosovo Usir 2 Diplomat Rusia

Disebut dapat mengancam kedaulatan Kosovo

Presiden Kosovo Vjosa Osmani dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen. (twitter.com/VjosaOsmaniPRKS)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kosovo pada Jumat (22/10/2021) telah mengumumkan pengusiran dua diplomat Rusia dari negaranya. Hal ini dilatar belakangi adanya pengaruh buruk yang dilakukan dua diplomat tersebut dan disebut dapat membahayakan keamanan negara. 

Selama ini, Rusia menjadi salah satu negara yang tidak mengakui kemerdekaan Kosovo dari Serbia. Sebaliknya, Kosovo selama ini menganggap Rusia sebagai salah satu ancaman besar terhadap negaranya. 

1. Osmani menganggap Rusia bisa membahayakan negaranya

Kabar ini diumumkan langsung dari Presiden Vjosa Osmani mengenai pemberian persona non grata kepada dua orang diplomat Rusia untuk segera meninggalkan Kosovo dalam beberapa hari ke depan. 

Selain itu, Osmani juga mengatakan bahwa upaya ini dilakukan demi melawan pengaruh buruk dari Rusia di negaranya beserta negara tetangganya. Pasalnya, ia menuding Rusia berusaha merusak pencapaian Kosovo, Amerika Serikat, NATO dan Uni Eropa. 

"Atas alasan ini,kami akan melanjutkan kerja sama dengan sekutu AS dan Uni Eropa agar tidak membuat Kosovo dan negara-negara di Balkan jatuh menjadi mangsa dan ketidakstabilan ambisi dari Federasi Rusia" kata Osmani, dikutip dari RFE/RL

Baca Juga: PM Kosovo Minta Serbia Akui Pelat Kendaraan asal Kosovo

Dikutip dari Balkan Insight, nama kedua diplomat asal Rusia itu tidak disebutkan oleh Osmani. Namun keduanya diketahui telah melakukan aktivitas berbahaya yang dapat membahayakan kemananan dan peraturan konstitusional. 

Kedua diplomat tersebut juga bekerja di Kantor Perwakilan Rusia di Pristina, mengingat Rusia tidak mengakui pecahan provinsi Serbia itu sebagai negara tersendiri. Sementara, Kantor Perwakilan itu sudah dibuka sejak tahun 2005, tiga tahun sebelum deklarasi kemerdekaan Kosovo. 

Sedangkan sejumlah lain, terutama negara-negara Barat dan Amerika Serikat sudah memiliki kedutaan besar di Kosovo lantaran mengakui secara penuh negara Balkan itu, terlepas dari Serbia. Bahkan, NATO sudah melakukan mendukung penuh Kosovo dalam Perang Kosovo tahun 1998-1999, dilansir dari RFE/RL

2. Kedua diplomat bekerja untuk Kantor Perwakilan Rusia di Pristina

Baca Juga: Pertama Kali, Kosovo Kirim Pasukan untuk Misi Perdamaian 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya