TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Uzbekistan Minta Uni Eropa Mencabut Sanksi atas Oligarki Rusia

Uzbekistan ngeluh karena oligarki itu gak bisa investasi

Ilustrasi bendera Uzbekistan. (twitter.com/UNDP_Uzbekistan)

Jakarta, IDN Times - Uzbekistan meminta Uni Eropa (UE) agar mencabut sanksi yang dijatuhkan kepada seorang oligarki Rusia, Alisher Usmanov. Hal ini dilatarbelakangi hubungan pemerintah negara Asia Tengah itu dengan miliarder tersebut. 

Beberapa bulan terakhir, oligarki yang punya darah Uzbekistan itu tengah menjadi sorotan, lantaran asetnya di Jerman digeledah oleh aparat keamanan setempat. Ia dituding melakukan penghindaran pajak dan melakukan perdagangan gelap. 

Baca Juga: Tajikistan dan Uzbekistan Tolak Rakit Drone untuk Militer Rusia

1. Uzbekistan keluhkan Usmanov tak dapat berinvestasi di negaranya

Pernyataan ini diutarakan pemerintah Uzbekistan ketika bertemu dengan petinggi UE. Sanksi tersebut membuat Usmanov tidak dapat berinvestasi, bepergian, ataupun menggunakan asetnya di negara-negara anggota UE. 

"Pemerintah Uzbekistan beranggapan sanksi akan membatasi gerak-gerik miliarder tersebut untuk menginvestasikan kekayaannya di negara kelahirannya" tutur jurnalis Marc Filippino, seperti dikutip dari Eurasianet.

"UE memang menginginkan kedekatan dengan Uzbekistan, tapi terdapat kekhawatiran bahwa pencabutan sanksi kepada Usmanov akan berdampak pada pengangkatan sanksi kepada oligarki Rusia lainnya yang punya kewarganegaraan ganda," tambah dia. 

2. Uzbekistan siap bantu proses hukum Usmanov

Selain Usmanov, UE juga menargetkan sanksi kepada saudara perempuannya, Ismailova, karena memiliki sebagian dari properti oligarki Rusia tersebut. Termasuk di antaranya kapal yacht Dilbar seharga 600 miliar dolar AS atau Rp9,4 triliun.

Uzbekistan bahkan mengaku siap untuk memberikan bantuan hukum kepada Uzmanov terkait kasus ini, jika UE tak segera mencabut sanksi. 

Masih belum pasti apa di balik maksud Uzbekistan ini. Namun, terdapat dugaan bahwa Uzbekistan berusaha menghindari menularnya sanksi dari Rusia. Pasalnya, negara Asia Tengah itu sudah ditandai oleh Washington terkait hubungan penghindaran sanksi. 

Baca Juga: Kalang-Kabut, Ini 5 Fakta Mundurnya Pasukan Rusia dari Kherson

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya