Sempat Bantah, Kini Trump Akui Pernah Ingin 'Habisi' Presiden Suriah
Hal itu disampaikannya melalui siaran di TV
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington, IDN Times – Sebuah pemberitaan pada tahun 2018 sempat merebak ketika Trump disebut memiliki niat untuk menghabisi nyawa Presiden Suriah, Bashar Al-Assad. Pada waktu itu, Trump menolak tuduhan yang diberikan dan menyebutnya sebagai sebuah kebohongan. Kini setelah 2 tahun berlalu, Trump secara mengejutkan akhirnya mengakui bahwa itu sebenarnya memang pernah terjadi dan James N. Mattis, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan AS, adalah sosok yang telah menghentikan rencananya itu.
“Aku sudah menyiapkannya, "kata Trump dalam penampilan di program TV pagi Fox & Friends, pada Selasa lalu (15/09/2020). " Mattis tidak ingin melakukannya. Mattis adalah seorang jenderal yang sangat dilebih-lebihkan dan aku melepaskannya," tambahnya.
Lalu, bagaimanakah tanggapan pemerintah Suriah terkait hal tersebut?
1. Kejadian itu terungkap dalam sebuah buku yang ditulis oleh jurnalis senior, Bob Woodward
Keinginan Trump dalam menghabisi nyawa Assad awalnya terungkap dalam buku yang ditulis oleh jurnalis senior Bob Woodward berjudul "Fear: Trump in the White House" yang terbit pada 2018. Woodward merupakan sosok yang baru-baru ini juga membuat heboh AS setelah tulisannya mengungkapkan bahwa Trump sebagai Presiden AS, telah dengan sengaja menutupi bahaya COVID-19 kepada rakyatnya bahkan sebelum virus itu menyebar sangat parah seperti sekarang.
Dalam buku tersebut, Trump saat itu berkata kepada Menteri Pertahanan James Mattis dengan menyerukan kalimat, “Ayo kita bunuh dia! Ayo masuk. Mari kita bunuh mereka, " Menurut laporan, Trump diduga mempertimbangkan keinginan untuk membunuh Assad setelah Presiden Suriah itu dilaporkan telah melancarkan serangan kimia terhadap warga sipilnya sendiri pada April 2017.
Mattis lalu menanggapi presiden bahwa dia akan mulai mengerjakan rencana tersebut, tetapi kemudian malah memberi tahu seorang ajudan, "Kita tidak akan melakukan semua itu. Kita akan jauh lebih terukur. " Insiden itu dijelaskan dalam kutipan yang diterbitkan oleh The Washington Post.
Pada akhirnya, Pentagon justru menyusun rencana untuk mewujudkan serangan udara yang lebih konvensional dengan menargetkan militer Suriah.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.