TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 Eksekutif Media Hong Kong Bersiap Hadapi Persidangan

Keduanya sudah tiba di pengadilan dengan mobil polisi

Sebanyak 5 orang eksekutif media di Hong Kong akan menghadapi persidangan pada hari Sabtu, 19 Juni 2021, ini waktu setempat. (Twitter.com/galileocheng)

Hong Kong, IDN Times - Sebanyak 5 eksekutif media ternama di Hong Kong akan menjalani persidangan yang digelar pada hari Sabtu, 19 Juni 2021, waktu setempat. Keduanya telah tiba di tempat persidangan dengan menggunakan mobil polisi. Bagaimana suasana di sana saat ini?

1. Mereka berdua akan menghadapi dakwaan di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional 

Sebanyak 2 orang eksekutif media di Hong Kong akan menghadapi persidangan pada hari Sabtu, 19 Juni 2021, ini waktu setempat. (Twitter.com/galileocheng)

Dilansir dari Aljazeera.com, kerumunan orang berkumpul di luar pengadilan Hong Kong pada hari Sabtu, 19 Juni 2021, pagi waktu setempat ketika dua eksekutif media pro-demokrasi Apple Daily menghadapi dakwaan di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional, di mana dakwaan tersebut menuai kecaman internasional. Pemimpin redaksi, Ryan Law, dan Chief Executive, Cheung Kim-hung, termasuk diantara 5 eksekutif Apple Daily yang ditangkap pada hari Kamis, 17 Juni 2021, lalu ketika 500 polisi menggerebek ruang berita outlet, yang oleh pihak berwenang digambarkan sebagai tempat kejadian kejahatan.

Keduanya telah tiba di persidangan dengan menggunakan mobil polisi. Mereka berdua didakwa berkolusi dengan kekuatan asing, meningkatkan kekhawatiran atas kebebasan media di pusat keuangan karena pihak berwenang mengintensifkan tindakan keras di bawah undang-undang yang kontroversial. Sebanyak 3 terdakwa lainnya bernama Chow Tat-kuen (Chief Operating Officer), Chan Puiman (Deputy Chief Editor), dan Cheung Chi-wai (Chief Executive Editor), dibebaskan dengan jaminan pada hari Jumat, 18 Juni 2021, malam waktu setempat.

Baca Juga: Hong Kong Pakai UU Keamanan Nasional untuk Sensor Film

Undang-Undang Keamanan Nasional yang diberlakukan oleh Tiongkok pada tahun 2020
lalu di bekas jajahan Inggris telah membawa nada otoriter ke sebagian besar aspek kehidupan di Hong Kong, termasuk pendidikan dan seni. Hal ini menghukum apa yang secara luas disebut Tiongkok sebagai pemisahan diri, subversi, terorisme, dan kolusi dengan pasukan asing hingga membawa hukuman penjara seumur hidup. Polisi mengatakan lusinan artikel media itu diduga telah melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional, yang pertama kali artikel media dikutip berpotensi melanggar undang-undang.

Kerumunan berkumpul sejak pagi di luar Pengadilan Magistrates Kowloon Barat, di mana beberapa dari mereka memegang payung kuning atau mengenakan kaus Apple Daily sambil memberikan dukungan. Penangkapan dan skala serangan Apple Daily telah dikritik oleh negara-negara Barat, kelompok hak asasi global, asosiasi pers, dan Kepala Juru Bicara PBB untuk HAM. Sejak undang-undang itu diberlakukan oleh Tiongkok pada Juni 2020 lalu, lebih dari 100 orang telah ditangkap dengan jaminan yang sebagian besar ditolak.

2. Kerumunan orang di Hong Kong terjadi sejak pagi di luar Pengadilan Magistrates Kowloon Barat 

Kerumunan orang di depan Pengadilan Hong Kong menjelang persidangan terhadap 2 eksekutif media setempat. (Twitter.com/studioincendo)

Baca Juga: Wah, Perusahaan Milik Miliarder Hong Kong Fokus Investasi di Indonesia

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya