TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS: Vaksinasi Ketiga Warga 65 Tahun ke Atas

Dengan demikian, vaksin ketiga tidak ditujukan secara umum

Ilustrasi vaksin COVID-19. (Pixabay.com/HakanGERMAN)

Jakarta, IDN Times - Pihak Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengambil keputusan pada Jumat (17/9) waktu setempat dengan menawarkan vaksin ketiga COVID-19 hanya untuk orang-orang berusia 65 tahun ke atas dan paling berisiko tinggi. Dengan demikian, vaksin ketiga tersebut tidak ditujukan untuk masyarakat umum.

1. AS telah mendorong para mitranya untuk meningkatkan ketersediaan vaksin

Dilansir dari Aljazeera.com, sebuah panel penasehat FDA AS telah memberikan persetujuan vaksin ketiga COVID-19 buatan Pfizer untuk orang-orang yang berusia di atas 65 tahun dan orang lain yang berisiko tinggi.

Tetapi panel ilmuwan FDA yang berpengaruh pada Jumat waktu setempat menolak pengiriman vaksin ketiga secara luas ke sebagian besar warga AS, memberikan pukulan mengejutkan pada rencana administrasi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk memerangi varian Delta yang sangat menular dengan meluncurkan vaksin ketiga pekan depan.

Ketua Komite, Dr. Arnold Monto, yang juga merupakan ahli epidemiologi University of Michigan, melanjutkan pembahasan setelah pemungutan suara.

Sebanyak 16 dari 18 penasihat memilih menentang proposal luas untuk vaksin ketiga bagi mereka yang berusia 16 tahun ke atas, bahkan ketika beberapa anggota percaya ada peran untuk vaksin ketiga.

Anggota panel ahli luar FDA memberikan suara bulat untuk mendukung vaksin ketiga untuk warga AS yang lebih tua dan orang yang berisiko setelah menolak proposal Pfizer untuk memberikan vaksin tambahan kepada masyarakat umum.

Langkah FDA untuk membuka jalan bagi vaksin ketiga hanya untuk orang berusia lanjut dan berisiko terjadi ketika Biden berencana untuk menjadi tuan rumah KTT COVID-19 di sela-sela Majelis Umum PBB di New York, AS, pekan depan.

AS telah mendorong negara-negara mitra untuk meningkatkan ketersediaan vaksin di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak AS untuk menunda memberikan vaksin ketiga kepada warganya sampai lebih banyak populasi di seluruh dunia telah menerima vaksinasi awal.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan pihaknya akan meminta para peserta untuk berkomitmen pada tingkat ambisi yang lebih tinggi pada visi bersama untuk mengalahkan wabah COVID-19 bersama-sama.

Baca Juga: Amerika Serikat Jadi Donor Vaksin COVID-19 Terbesar di Dunia

Keputusan tersebut muncul setelah adanya perbedaan pendapat ilmiah publik yang signifikan mengenai vaksin ketiga. Sebagian besar data yang mendukung datang dari Israel, sementara data jarang tentang apakah vaksin ketiga dapat memmbantu melindungi orang dari rawat inap dan kematian.

Anggota sekaligus profesor mikrobiologi dan imunologi di Medical School University of Michigan, Prof. A Oveta Fuller, mengatakan ada terlalu banyak pertanyaan baginya untuk merasa nyaman mengatakan "ya" untuk ini.

Anggota komite lainnya, Dr. Eric Rubin, yang juga merupakan asisten profesor mikrobiologi dan genetika molekular Harvard, mengatakan dia sangat mencurigai vaksin akan berisiko rendah, tetapi pihaknya tidak memilikinya saat ini dan ia berpikir tidak akan nyaman memberikannya kepada anak berusia 16 tahun untuk semua alasan yang dikemukakan semua orang.

Dalam permohonan persetujuannya, Pfizer menyerahkan data keselamatan hanya sekitar 300 orang dewasa berusia 18-55 tahun yang menerima vaksin ketiga, ukuran sampel yang menurut beberapa anggota terlalu kecil.

Keputusan itu mempertanyakan rencana pemerintahan Biden untuk memberikan vaksin Pfizer ketiga kepada orang AS yang divaksinasi penuh yang berusia lebih dari 16 tahun.

Selain itu, keputusan tersebut juga mempertanyakan rencana pendorong yang lebih luas, yang menurut pemerintah hampir tak terelakkan.

Pembuat vaksin COVID-19 lainnya, Moderna, telah mengajukan permohonan untuk memberikan vaksin ketiga. Pejabat administrasi belum merekomendasikan vaksin tambahan untuk orang yang menerima vaksin Johnson & Johnson, meskipun masih memungkinkan.

2. Keputusan tersebut muncul setelah adanya perbedaan pendapat mengenai vaksin ketiga

Baca Juga: Dibangun di Atas Masjid Uighur, Muslim Amerika Boikot Hotel Hilton

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya