TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bantu Suriah, PBB Butuh Dana Bantuan 10 Miliar Dolar AS

Suriah mengalami bencana parah selama 10 tahun terakhir

Situasi di salah satu wilayah yang ada di Suriah. (Pixabay.com/Iyad)

Damaskus, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membutuhkan dana bantuan sebesar 10 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp144,9 triliun demi membantu Suriah. Selama 10 tahun terakhir, Suriah mengalami bencana berkepanjangan setelah perang yang terjadi selama ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Setidaknya sebanyak 24 juta warga Suriah sedang membutuhkan bantuan

Ilustrasi seseorang sedang memegang bendera Suriah. (Pixabay.com/un-perfekt)

Dilansir dari Aljazeera.com, PBB saat ini sedang mencari bantuan sebesar 10 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp144,9 triliun untuk membantu Suriah, di mana PBB mengatakan bahwa warga sipil di sana terus menghadapi serangan serta peningkatan kelaparan dan kemiskinan, karena pandemi COVID-19 menambah keputusasaan dan bencana selama 10 tahun terakhir terjadi perang saudara. Permohonan tersebut diajukan menjelang digelarnya Konferensi Uni Eropa di Brussels, Belgia untuk membahas Suriah pada hari Selasa, 30 Maret 2021, waktu setempat. 

Ini juga termasuk dana sebesar 4,2 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp60,8 triliun untuk tanggapan kemanusiaan di Suriah dan 5,8 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp84,1 triliun untuk para pengungsi dan tuan rumah di Timur Tengah. PBB juga mengatakan setidaknya sebanyak 24 juta warga Suriah telah membutuhkan bantuan hari ini, di mana mengalami peningkatan sebanyak 4 juta dalam setahun terakhir dan jumlah tertinggi sejak tahun 2011 lalu. 

Menurut Kepala Bantuan PBB, Mark Lowcock, sudah 10 tahun mereka mengalami putus asa dan mengalami bencana berkepanjangan. Ia juga menilai saat ini kondisi kehidupan yang menurun, penurunan ekonomi, serta wabah COVID-19 yang mengakibatkan lebih banyak kelaparan, kekurangan gizi, hingga mengalami berbagai penyakit. Menurutnya, ada lebih sedikit pertempuran bahkan tak ada keuntungan perdamaian.

Baca Juga: Bom Mobil Guncang Suriah, 6 Tewas

2. Gerakan Palang Merah Bulan Sabit Merah meminta donor internasional untuk membangun kembali Suriah

Situasi di salah satu wilayah yang ada di Suriah. (Pixabay.com/DianneKet78)

Dalam pernyataan terpisah pada hari Selasa, 30 Maret 2021, waktu setempat, Gerakan Palang Merah Bulan Sabit Merah meminta donor internasional untuk membantu membangun kembali Suriah, terutama untuk memperbaiki layanan kesehatan, air, dan listrik yang mengalami krisis. Menurut Uni Eropa, membangun kembali kota-kota yang hancur akan membutuhkan miliaran dolar Amerika Serikat lebih banyak dan tidak dapat dimulai sampai kekuatan yang terlibat dalam konflik, termasuk Rusia dan Iran, menyetujui penyelesaian damai. Kepala Komite Palang Merah Internasional, Peter Maurer, mendesak kekuatan dunia untuk mencapai kesepakatan damai atau menghadapi lebih banyak lagi konferensi donor tahunan untuk Suriah.

Menurut pihaknya, kemanusiaan ada di sini untuk membantu tetapi tanggung jawab akhir terletak pada pihak-pihak yang berkonflik. Pada hari Senin, 29 Maret 2021, waktu setempat, diplomat tinggi Amerika Serikat mendesak Dewan Keamanan PBB yang terpecah untuk membuka lebih banyak penyeberangan di perbatasan Suriah-Turki demi mendapatkan bantuan makanan serta bantuan lainnya kepada 13,4 juta warga yang membutuhkan. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan kekuatan dunia harus malu dengan kelambanan mereka serta mengatakan Dewan Keamanan PBB juga harus berhenti mengambil bagian atau membuat alasan untuk serangan di rumah sakit dan di dekat satu-satunya titik penyeberangan resmi.

Baca Juga: Pengungsi Uighur dan Suriah Tinggal Bersama di Turki 

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya