Bom Mobil Guncang Suriah, 6 Tewas

Korban termasuk anak-anak 

Damaskus, IDN Times – Sebuah bom mobil meledak di wilayah Afrin, sekitar 330 kilometer dari pusat ibukota Damaskus, Suriah. Kota tersebut berada di wilayah perbatasan dengan Turki tenggara. Ledakan mengakibatkan enam warga sipil tewas.

Ledakan dari bom mobil itu terjadi pada hari Sabtu (30/1), di sebuah pusat industri kota Afrin. Sejauh ini, tuduhan pelaku peledakan bom mengarah kepada kelompok Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang memiliki afiliasi dengan ISIS.

1. Korban termasuk anak-anak

Bom Mobil Guncang Suriah, 6 TewasApi bekas ledakan di Afrin, Suriah. (Twitter.com/sebastian usher)

Ketika perang saudara merebak di Suriah pada tahun 2011 lalu, Turki yang berbatasan dengan Suriah, negara pimpinan Bashar al-Assad, terlibat dalam konflik. Turki terlibat baik secara diplomatik hingga militer dan memberikan dukungan kepada Syrian Free Army (SFA) yang berusaha menggulingkan Bashar al-Assad.

Sejak tahun 2016, beberapa wilayah utara Suriah telah diduduki oleh militer Turki dalam berbagai operasi militer dan serangan. Turki adalah salah satu negara yang mengutuk perlakuan Assad karena telah melakukan tindakan keras terhadap oposisi dan akhirnya ikut membantu pihak oposisi.

Turki juga memerangi kelompok YPG yang bergabung dengan ISIS & ISIL yang terus beraktivitas di perbatasan Turki. Melansir dari kantor berita Reuters, Kementrian Pertahanan Turki melaporkan bahwa serangan bom mobil itu dilakukan oleh kelompok milisi Kurdi YPG yang berafiliasi dengan ISIS.

Serangan tersebut telah menyebabkan lima warga sipil tewas. Namun menurut aktivis hak-hak asasi manusia, serangan menyebabkan korban jiwa berjumlah enam orang dan salah satu korban adalah anak-anak.

2. Korban jiwa kemungkinan bertambah

Bom Mobil Guncang Suriah, 6 TewasIlustrasi TKP (IDN Times/Mardya Shakti)

Perang saudara di Suriah sudah berlangsung selama hampir 10 tahun. Dalam jangka waktu tersebut, beberapa pihak luar ikut berkepentingan bertempur di Suriah. Diantaranya adalah Rusia, Iran, Amerika Serikat, Israel dan Turki.

Turki sendiri memiliki hubungan erat dengan pasukan pemberontak Suriah yang berusaha menggulingkan kekuatan Assad sedangan Assad sejauh ini dibantu oleh Rusia dan Iran. Pada tahun 2012, sebuah jet tempur Turki dijatuhkan oleh kelompok pendukung Assad yang membuat Ankara murka dan menurunkan ribuan personel militernya untuk terlibat di wilayah Suriah utara.

Pasukan Turki dan SFA terus menargetkan kelompok pemberontak Kurdi YPG/PKK yang berafiliasi dengan ISIS dan ISIL. Mereka membebaskan sekitar 8.000 kilometer persegi wilayah dan ribuan pemukiman. Namun meski sebagian besar wilayah kekuasaan YPG dan ISIS sudah dibebaskan, serangan-serangan seperti bom bunuh diri yang mematikan masih terjadi secara berkala.

Melansir dari laman Al Jazeera, YPG dan ISIS sendiri adalah kelompok yang sejauh ini telah diberi label teroris, baik oleh Turki, Uni Eropa atau oleh Amerika Serikat. Dalam serangan bom di Afrin yang baru saja terjadi, korban jiwa yang terenggut tidak hanya enam orang tetapi juga ada sekitar 25 orang terluka. Pihak berwenang memperkirakan bahwa korban jiwa kemungkinan akan bertambah karena 15 korban luka diantaranya dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Biden Kuasai Gedung Putih, Israel Tetap Lanjutkan Serangan ke Suriah

3. Anak-anak tak berdosa sering jadi korban

Bom Mobil Guncang Suriah, 6 TewasLedakan bom di Afrin sebabkan enam tewas termasuk anak-anak. (Twitter.com/syria television)

Perang saudara di Suriah telah membuat lebih dari 300.000 orang kehilangan nyawa dan jutaan lainnya menjadi pengungsi. Sebagian besar pengungsi tersebut adalah perempuan dan anak-anak. Keterlibatan kekuatan-kekuatan asing telah membuat konflik di Suriah semakin rumit dan sulit terselesaikan.

Wilayah Afrin yang berada di bagian utara Suriah selama beberapa tahun dikuasai oleh kelompok milisi Kurdi dan pasukan pemberontak ISIS & ISIL. Namun pada tahun 2018, kota itu dibebaskan oleh Tentara Nasional Suriah yang didukung kuat oleh militer Turki dalam Operasi Zaitun.

Melansir dari laman The Syrian Observatory Human Rights (SOHR), serangan secara berkala terus dilakukan oleh kelompok YPG & ISIS ke kota Afrin untuk merebutnya kembali. Serangan bom mobil yang terjadi pada Sabtu sore hari (30/1) adalah salah satu upaya teror yang terus dilakukan oleh kelompok milisi.

Serangan itu dilakukan di dekat sebuah bengkel yang sibuk. Korban jiwa akibat serangan itu adalah seorang anak kecil, tiga warga sipil dan dua lainnya warga yang masih belum dapat dikenali. Menurut SOHR,Turki menuduh YPG adalah pihak yang telah melancarkan teror tersebut. Ledakan yang ditimbulkan terasa di seluruh distrik. Namun hingga saat ini, YPG belum memberikan komentarnya.

Pada awal Januari lalu, ledakan dari sebuah mobil berbahan peledak juga telah mengguncang kota Jindres juga di wilayah Afrin. Satu orang dilaporkan meninggal. Pada hari yang sama, bom mobil juga meledak di sebuah pasar tradisional dan menewaskan lima orang, dua diantaranya anak-anak. Konflik di Suriah acapkali membuat anak-anak yang tak tahu apa-apa menjadi korban kekerasan orang-orang dewasa.

Baca Juga: 'White Helmets' di Suriah Dapat Dana 1,17 Juta Pound Sterling

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya