Berselisih dengan Pemerintah India, Eksekutif Senior Twitter Mundur
Pihak Twitter belum mengomentari pengunduran diri tersebut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
New Delhi, IDN Times - Buntut perselisihan dengan pemerintah India membuat seorang Eksekutif Senior di perusahaan Twitter India, Dharmendra Chatur, mundur dari jabatannya pada hari Minggu, 27 Juni 2021, waktu setempat. Pihak Twitter sendiri belum berkomentar mengenai pengunduran diri tersebut. Bagaimana awal ceritanya?
1. Posisi tersebut merupakan salah satu dari 3 posisi yang diharapkan diisi oleh setiap perusahaan media sosial besar
Dilansir dari BBC, Dharmendra Chatur baru-baru ini ditunjuk sebagai pejabat pengaduan penduduk sementara di perusahaan Twitter, di mana posisinya adalah salah satu dari 3 posisi yang diharapkan diisi oleh setiap perusahaan media sosial besar di bawah aturan media digital baru yang kontroversial. Twitter sendiri belum mengomentari pengunduran diri tersebut tetapi nama Chatur tidak ditampilkan di situsnya sesuai aturan. Aturan baru, yang secara resmi disebut Aturan Teknologi Informasi), diumumkan pada bulan Februari 2021 lalu.
Mereka mengharuskan perusahaan media sosial untuk menunjuk 3 eksekutif penuh waktu, yang semuanya merupakan warga India. Perusahaan juga harus menghapus konten dalam waktu 36 jam ke depan dari perintah hukum serta menggunakan proses otomatis untuk menghapus materi yang tidak pantas seperti pornografi. Pihak Kementerian Teknologi Informasi India telah mengatakan bahwa dua pejabat baru yang ditunjuk Twitter bukanlah karyawan, bahwa alamat kantornya yang terdaftar merupakan sebuah firma hukum dan bahwa pihaknya tidak memberikan rincian mengenai perekrutan ketiga yang secara pidana bertanggung jawab atas ketidakpatuhan.
Twitter sendiri belum menanggapi pertanyaan mengenai masalah kepatuhan, kecuali pernyataan singkat bahwa Kepala Kepatuhan Sementara telah ditahan dan bahwa Twitter terus melakukan segala upaya untuk mematuhi pedoman baru. Akan tetapi, pengunduran diri Chathur justru semakin memperumit masalah, terutama karena terjadi hanya beberapa hari setelah Direktur Pelaksana Twitter mendapatkan penangguhan hukuman sementara dari pengadilan dan panggilan polisi. Perintah saat ini melindunginya dari penangkapan, tetapi kasusnya masih terbuka.
Baca Juga: PM India Dijadwalkan Bertemu dengan Pejabat Kashmir Pro-India
Baca Juga: Duh! 2.500 Orang di India Disuntik Vaksin Palsu, Isinya Air Garam
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.