Biden Siapkan Rencana Demi Tekan Angka Kasus Kekerasan
Partai Republik menilai Biden lemah soal kasus kriminal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, meluncurkan rencana untuk membendung angka kasus kejahatan kekerasan nasional pada hari Rabu, 23 Juni 2021, waktu setempat. Partai Republik menilai Biden lemah mengenai kasus kriminal. Bagaimana awal ceritanya?
1. Biden mengatakan akan mempekerjakan personil lebih banyak di daerah dengan angka kriminal tertinggi
Dilansir dari BBC, Biden telah meluncurkan sebuah rencana yang mencakup pendanaan lebih banyak polisi untuk memerangi lonjakan kasus kriminal, terutama pembunuhan dan kekerasan, secara nasional yang ia tuduhkan pada kontrol senjata yang lemah. Dia mengatakan pejabat di daerah kejahatan tinggi dapat mempekerjakan lebih banyak personel penegak hukum menggunakan dana bantuan COVID-19 sebesar 350 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp5.058 triliun. Dalam strategi memerangi kejahatan, Biden menyerukan pembatasan pengedar senjata nakal dan perdangangan senjata api.
Partai Republik menggambarkan Biden sebagai sosok yang lemah terhadap kasus kejahatan, di tengah seruan oleh sayap kiri untuk menggunduli polisi. Dengan cara tersebut, Biden menilai itu berarti lebih banyak petugas polisi, lebih banyak perawat, lebih banyak konselor, lebih banyak pekerja sosial atau pengganggu kekerasan masyarakat untuk membantu menyelesaikan masalah sebelum meningkat menjadi kejahatan. Tingkat kejahatan semakin meningkat setelah anjlok selama berbulan-bulan lamanya di awal pandemi COVID-19, menciptakan kesulitan ekonomi, dan timbulnya kecemasan.
Baca Juga: Vaksinasi di AS Tembus 150 Juta, Joe Biden: Amerika Bergerak Kembali!
Baca Juga: Hubungi Netanyahu, Joe Biden: Israel Berhak Melindungi Diri
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.