Boeing Akhirnya Dibawa ke Meja Hijau atas Kasus Pesawat Jatuh
Kecelakaan pesawat di Indonesia dan Ethiopia pada 2019
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Raksasa maskapai pesawat Boeing akan memberikan penjelasan di pengadilan atas tuduhan penipuan, terkait dua kecelakaan besar yang menewaskan sebanyak 346 orang. Hal itu disampaikan dalam pernyataan resmi Boeing pada Rabu (25/1/2023) waktu setempat.
Peristiwa kecelakaan tersebut terjadi di Indonesia dan Ethiopia pada 2019.
Korban tewas di Ethiopia mencapai 157 orang tewas dan di Indonesia mencapai 189 orang tewas. Untuk pertama kalinya, Boeing akan didakwa secara resmi di pengadilan sehubungan dengan dua kecelakaan tersebut.
Memasuki tahun ke-4, polemik masih terjadi antara pihak Boeing dengan keluarga korban yang terus menuntut keadilan.
Baca Juga: Pesawatnya Jatuh, Saham Boeing dan China Eastern Airlines Merosot
Baca Juga: Fakta-Fakta Boeing 737, Pesawat China Eastern Airlines yang Jatuh
1. Boeing dianggap gagal mengungkapkan informasi mengenai sistem tersebut
Penerbangan Ethiopian Airlines dengan kode ET302 jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Addis Ababa ke Nairobi yang menyebabkan 157 orang tewas ketika jatuh ke lahan pertanian di luar ibu kota Ethiopia pada 2019 lalu.
Beberapa bulan sebelumnya, sebuah pesawat Lion Air yang menggunakan jenis Boeing yang sama di Indonesia jatuh ke Laut Jawa. Penerbangan rutin dari Jakarta ke Pangkal Pinang itu menyebabkan 189 orang tewas.
Kedua kecelakaan tersebut disebabkan oleh kelemahan pada sistem kontrol penerbangan pesawat Boeing 737 Max yang menyebabkan pergerakan menukik. Dilansir dari BBC, Boeing ditemukan telah gagal untuk mengungkapkan informasi tentang sistem tersebut.
Namun, Boeing menghindari persidangan dengan setuju untuk membayar sebesar 2,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp37,4 triliun sebagai denda dan kompensasi. Lalu, keluarga korban tewas berusaha untuk membuka kembali kasus tersebut.
Sebelumnya, Boeing menentang pembukaan kembali perjanjian dengan Departemen Kehakiman AS. Mereka mengatakan bahwa hal itu belum pernah terjadi sebelumnya, tidak dapat dijalankan, dan tidak adil.
Boeing menolak mengomentari dakwaan tersebut.
Baca Juga: Boeing Terima Tanggung Jawab Kecelakaan 737 Max di Ethiopia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.