TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Langkah Oposisi Venezuela Memaksa Presiden Maduro Mundur 

Presiden Maduro mendapat dukungan beberapa negara sahabat

twitter.com/Veryspcguy

Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, menyerukan para pekerja di Venezuela  melakukan mogok massal untuk memaksa Presiden Venezuela Nicolas Maduro mundur dari jabatannya. Ia juga mendesak para pekerja tetap berada di jalan sampai Maduro mengundurkan diri.

Langkah ini adalah buntut ketegangan antara golongan oposisi dan pemerintah di Venezuela yang terus memuncak. Bahkan, Amerika Serikat mengisyaratkan bakal mengambil opsi intervensi militer.

Ini fakta-fakta seputar seruan Juan Guaido agar para pekerja mogok massal. simak ulasannya berikut ini.

1. Seruan ini bertepatan dengan May Day

twitter.com/ReutersVzla

Dilansir dari BBC, keputusan Guaido mengadakan protes besar yang jatuh pada May Day, tepatnya pada Rabu (1/5) lalu. Ide itu datang ketika ia mencoba untuk memenangkan dukungan dari para pemimpin serikat pekerja, yang terdiri dari basis tradisional yang selalu memberikan dukungan kepada Maduro dan Partai Sosialis. Sebelumnya, Guaido sempat melakukan pendekatan dengan sektor publik selama beberapa minggu lamanya, namun memenangkan dukungan mereka terasa sulit baginya.

Dalam cuitan yang dituliskan Guaido dalam bahasa Spanyol, ia mengatakan fase terakhir dari "Operation Liberty" telah dimulai dan para pekerja publik untuk bergabung dengannya. Ia juga mendesak para pekerja tetap berada di jalan hingga Maduro mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Venezuela. Selama beberapa tahun belakangan ini, para pegawai negeri sipil telah diberitahu jika mereka tidak muncul di rapat umum pemerintah, maka akan kehilangan pekerjaan.

Di hari yang sama, para demonstran yang merupakan pendukung pro pemerintah serta anti pemerintah mengadakan demonstrasi besar yang awalnya damai justru berakhir anarkis. Akibatnya, seorang wanita berusia 27 tahun tewas ditembak di wilayah Altamira, Venezuela. Tak hanya itu sekitar 27 orang demonstran mengalami luka-luka.

Baca Juga: Krisis Venezuela: Maduro Bakal Rekrut Sejuta Anggota Milisi Sipil

2. Maduro menuduh Guaido dan Amerika Serikat bersekongkol melakukan upaya kudeta

twitter.com/elementarty

Maduro menilai upaya yang dilakukan Guaido dan Amerika Serikat merupakan upaya kudeta terhadap dirinya. Pada Selasa (30/4) malam waktu setempat, Presiden Maduro menyatakan kemenangan atas pemberontakan dan langkah oposisi tidak dibiarkan begitu saja. Presiden Venezuela ini mengklaim mendapatkan dukungan dari angkatan bersenjata Rusia, China, Iran, Turki, dan Kuba.

Seorang analis politik Venezuela, Carlos Pina, mengatakan Maduro memiliki basis struktur mobilisasi yang kuat sehingga dalam pemerintahannya mampu melawan upaya-upaya dari pihak oposisi.

"Terlepas dari kebangkitan sekelompok tentara terhadap Nicolas Maduro, pemerintah Venezuela terus mengandalkan dukungan tegas dari sektor ini yang memungkinkannya untuk terus menggunakan kekuasaan di Venezuela. Oposisi juga telah memulihkan denyut nadi jalan, dengan banyak perasaan didorong oleh kembalinya Leopoldo Lopez ke panggung politik. Maduro masih memiliki struktur mobilisasi basis yang kuat dan terorganisir, yang memungkinkan rezimnya melawan upaya-upaya oposisi," ungkap Carlos Pina seperti dikutip dari Aljazeera.com.

Baca Juga: 3 Fakta Terkini Ketegangan di Venezuela, AS Isyaratkan Opsi Militer

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya