TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korut Kecam Penghentian Perjanjian Antara AS-Korsel

Mereka menyebut ini adalah tanda kesepakatan ganda memalukan

Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-jin, pada tanggal 22 Mei 2021 lalu. (Facebook.com/WhiteHouse)

Pyongyang, IDN Times - Sebuah sumber dari Korea Utara mengecam keras keputusan penghentian perjanjian antara Amerika Serikat-Korea Selatan pada hari Senin, 31 Mei 2021, waktu setempat. Mereka menyebut ini sebagai tanda kesepakatan ganda yang memalukan oleh Amerika Serikat. Bagaimana awal ceritanya?

1. Kritikus menuduh AS menerapkan standar ganda saat berusaha melarang Korea Utara mengembangkan rudal balistik 

Seorang kritikus dari Korea Utara mengecam Amerika Serikat telah menerapkan standar ganda saat berusaha melarang Korea Utara dalam mengembangkan rudal balistik. (Twitter.com/CFTNI)

Dilansir dari Aljazeera.com, seorang kritikus bernama Kim Myong-Chol menuduh Amerika Serikat menerapkan standar ganda saat berusaha melarang Korea Utara mengembangkan rudal balistik. Ia juga mengatakan Amerika Serikat asyik dalam konfrontasi meskipun hanya basa-basi dialog serta langkah penghentikan adalah pengingat yang gamblang tentang kebijakan permusuhan Amerika Serikat terhadap Korea Utara dan transaksi ganda yang memalukan. Menurutnya, target Korea Utara adalah Amerika Serikat, bukan militer Korea Selatan, serta itu akan melawan Amerika Serikat dengan prinsip kekuatan untuk kekuatan.

Pernyataan tersebut adalah yang pertama bagi Korea Utara dalam menanggapi KTT 21 Mei 2021 lalu antara para pemimpin Amerika Serikat dan Korea Selatan. Pihak Korea Utara sebelumnya mengatakan tidak akan kembali ke pembicaraan selama ada permusuhan oleh Amerika Serikat. Batas jangkauan sebelumnya, cukup untuk senjata Korea Selatan menyerang seluruh Korea Utara, muncul karena kekhawatiran tentang perlombaan senjata regional.

Baca Juga: Parlemen Korea Selatan Setujui UU Anti Korea Utara

2. Tak hanya itu saja, ia menilai Amerika Serikat mencoba untuk memicu sebuah perlombaan senjata di Semenanjung Korea dan sekitarnya  

Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-jin, pada tanggal 22 Mei 2021 lalu. (Twitter.com/POTUS)

Menurut Profesor Studi Internasional dari Ewha Womans University di Seoul, Korea Selatan, mengatakan bahwa para progresif Korea Selatan sering mengungkapkan kesediaan untuk membatalkan latihan pertahanan dengan Amerika Serikat untuk fokus pada hubungan diplomatik dengan Korea Utara. Akan tetapi, penghentian pedoman Korea Selatan yang telah membatasi kemampuan misilnya kemungkinan menjadi sumber gesekan yang lebih besar dalam mengejar perdamaian dengan Korea Utara. Ia menambahkan dari sudut Korea Utara, ini terlihat seperti perlombaan senjata yang mahal dan rezim Kim Jong-un akan terus mengeluh tentang kemunafikan Korea Selatan dan permusuhan Amerika Serikat sambil memajukan program rudalnya sendiri.

Begitu juga dengan pernyataan kritikus yang menuduh Amerika Serikat mencoba untuk memicu sebuah perlombaan senjata di Semenanjung Korea dan sekitarnya serta memeriksa perkembangan Korea Utara karena dia menyebut Moon tidak senonoh untuk menyambut penghentian pedoman. Pemerintahan Biden sedang membentuk pendekatan baru terhadap Korea Utara di tengah pembicaraan yang telah lama macet mengenai program nuklir Korea Utara.

Baca Juga: Korea Utara Mundur dari Ajang Olimpiade Tokyo 2020

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya