TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korea Utara: Krisis Pangan, Rusia Tawarkan Vaksin COVID-19

Pemimpin Korea Utara mengakui negaranya sedang dalam krisis

Ilustrasi vaksin COVID-19. (Pixabay.com/torstensimon)

Pyongyang, IDN Times - Rusia kembali menawarkan Korea Utara vaksin COVID-19 untuk kesekian kalinya, di mana Korea Utara saat ini sedang mengalami krisis pangan. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengakui bahwa negaranya sedang kesulitan pangan akibat lockdown ketat yang dilakukan hingga saat ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Sebelumnya, Rusia memberi tahu bahwa tidak semua orang dapat menanggung pembatasan yang ketat 

Bendera Korea Utara. (Unsplash.com/micha_braendli)

Dilansir dari BBC, Rusia telah menawarkan vaksin COVID-19 kepada Korea Utara di tengah laporan bahwa lockdown ketat menyebabkan kelaparan ekstrem. Korea Utara sendiri diketahui telah menolak vaksin dan bantuan dari sejumlah negara. Alih-alih menutup perbatasan untuk mencoba dan mencegah virus tetapi itu telah mempengaruhi perdagangan dengan Tiongkok.

Itu bergantung pada Tiongkok untuk makanan, pupuk, dan bahan bakar. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah mengakui bahwa negaranya sedang menghadapi kekurangan pangan dan menggambarkan situasi di Korea Utara saat ini sedang tegang. Pernyataan yang dia buat bulan Juni 2021 lalu itu serta juga mengatakan kepada warga untuk mempersiapkan hasil terburuk yang pernah ada yang telah memicu perbandingan dengan kelaparan mematikan pada tahun 1990an lalu.

Rusia sebelumnya telah mengatakan kepada Korea Utara bahwa tidak semua orang dapat menanggung pembatasan yang kuat dan menyeluruh yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan bahwa Rusia telah menawarkan vaksin kepada Korea Utara dalam berbagai kesempatan. Dia juga mengulangi tawaran untuk menyediakan vaksin jika Korea Utara membutuhkannya.

Baca Juga: Kim Jong Un Mau Relasi Korea Utara-Tiongkok Makin Mesra Saat Pandemik

Korea Utara sempat mengisyaratkan minat untuk memperoleh dosis vaksin buatan Rusia, Sputnik V. Sebuah sumber perusahaan farmasi Rusia mengatakan bahwa pemerintah Kim Jong-un telah menyatakan minatnya pada vaksin Sputnik V dan Sputnik Light. Lembaga Penelitian Gamaleya, di bawah Kementerian Kesehatan Rusia, mengembangkan vaksin Sputnik V.

Vaksin tersebut menggunakan dua jenis vektor adenovirus yang berbeda, rAd26 dan rAd5, serta telah menunjukkan tingkat kemanjuran sebesar 91,6 persen di antara penerima yang divaksinasi lengkap dan ini membutuhkan dua dosis. Vaksin Sputnik Light dapat mempercepat laju vaksinasi, dengan hanya menggunakan vektor adenovirus rAd26 dan membutuhkan dosis tunggal. Satu dosis saja menunjukkan tingkat kemanjuran sebesar 79,4 persen menurut program vaksinasi massal Rusia yang berlangsung antara Desember 2020 dan April 2021 lalu.

Korea Utara diperkirakan akan mengimpor sebanyak 1.704.000 dosis vaksin COVID-19 dan dosis yang akan dikirim ke Korea Utara telah disesuaikan turun dari jumlah asli sebanyak 1.992.000 dari Serum Institute of India. Korea Utara sendiri ingin sekali mendapatkan vaksin. Pada awal Juni 2021 lalu, pemerintah Korea Utara mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam distribusi vaksin global serta mengkritik beberapa negara karena menimbun dosis berlebih.

2. Korea Utara sempat mengisyaratkan minat terhadap vaksin Sputnik V 

Ilustrasi vaksin COVID-19. (Unsplash.com/3dparadise)

Baca Juga: Weh, Korea Utara Berikan Bantuan Uang Rp4,3 Miliar untuk Myanmar

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya