TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penerbitan Visa Ditangguhkan, Jepang Ajukan Protes ke China

Pihak Jepang menyayangkan keputusan sepihak oleh China

Ilustrasi penolakan visa. (Sumber: pixabay.com/mohamed_hassan)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jepang mengajukan protes ke China setelah mendengar adanya penangguhan penerbitan visa warga negaranya. Tindakan China melakukan penangguhan dinilai sebagai tindakan balas dendam terhadap negara-negara yang mewajibkan tes hasil negatif COVID-19 bagi turis dari negaranya.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, mengatakan tindakan China lebih mirip tindakan balas dendam dibandingkan tindakan kesehatan masyarakat serta meminta China membatalkan keputusan tersebut.

"Sangat disesalkan bahwa China secara sepihak mengambil tindakan penangguhan visa karna alasan selain langkah-langkah untuk COVID-19," ungkap pernyataan yang disampaikan oleh Hirokazu Matsuno pada Rabu (11/1/2023) waktu setempat, seperti yang dikutip dari The Guardian.

Baca Juga: China Tangguhkan Sementara Visa untuk Warga Jepang 

Baca Juga: AS-Jepang Bentuk Satgas HAM, Untuk Lawan China?

1. Menteri Luar Negeri Jepang menyesalkan keputusan yang diambil China

Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, yang saat ini berada di Argentina, mengutuk keputusan China dan mengatakan pihaknya sudah menyampaikan protes melalui saluran diplomatik. Menurutnya, penangguhan penerbitan visa untuk alasan selain penanggulangan COVID-19 sangat disesalkan.

"Langkah-langkah tersebut telah dilakukan sesedikit mungkin menghambat pergerakan orang secara global. Kami akan memeriksa kondisi COVID-19 di China dan bagaimana negara tersebut mengungkapkan informasi dan bertindak sesuai dengan itu," ungkap pernyataan Hayashi dikutip dari The Guardian.

2. Sejumlah perusahaan Jepang merasa prihatin atas laporan tersebut

Selain pemerintah, beberapa perusahaan Jepang juga menyatakan rasa keprihatinannya setelah mendengar laporan itu. Salah seorang pejabat senior perusahaan bahan kimia Jepang mengatakan dia memiliki karyawan dari China di kantor perusahaannya yang juga berada di China. Meski kondisi tidak sampai kritis, tetapi menurutnya, dia akhirnya juga akan bermasalah jika ada kabar penangguhan visa.

Seorang karyawan lembaga keuangan besar Jepang yang berbasis di Shanghai, China, mengatakan pengiriman personel ke pusat komersial kemungkinan dihentikan.

Begitu juga dengan seorang pria berusia 50 tahun yang merasa khawatir jika langkah tersebut akan mencegah pelanggan yang berasal dari Jepang. Apalagi dia berencana mendirikan toko di Shanghai dan perlu bepergian ke kota itu untuk riset pasar.

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya