China Tangguhkan Sementara Visa untuk Warga Jepang 

Balas dendam terkait pembatasan COVID-19 untuk warga China

Jakarta, IDN Times - China menangguhkan sementara pemberian visa untuk warga negara Jepang sebagai balasan dari pembatasan perjalanan yang dilakukan Jepang terhadap pelancong asal China.

Jepang merupakan satu dari sekian negara yang mewajibkan para pelancong dari China untuk menunjukkan hasil negatif tes PCR, 72 jam sebelum masuk ke Negeri Sakura.

Baca Juga: China-Filipina Sepakat Atasi Sengketa Laut China Selatan Secara Damai

1. Tidak diumumkan sampai kapan penangguhan visa

China Tangguhkan Sementara Visa untuk Warga Jepang Danau Ashinoko, Hakone, Jepang (IDN Times/Anata)

Kedutaan Besar China di Tokyo mengonfirmasi bahwa pemberian visa untuk warga Jepang akan ditangguhkan untuk sementara. Selain itu batas waktu berlakunya penangguhan tersebut juga tidak diumumkan.

Selain Jepang, China juga menangguhkan pemberian visa jangka pendek untuk warga Korea Selatan.

Baca Juga: Balas Dendam, China Tangguhkan Visa untuk Warga Korsel 

2. Diskriminasi terhadap China

China Tangguhkan Sementara Visa untuk Warga Jepang Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Penangguhan visa ini disebut sebagai balas dendam China terhadap negara-negara yang memberlakukan aturan baru seperti tes PCR dan karantina hanya untuk pelancong asal Negeri Tirai Bambu itu.

Kementerian Luar Negeri China menyebut, pembatasan masuk perjalanan yang diberlakukan oleh sejumlah negara terhadap para pelancong yang berasal dari China tidak masuk akal.

“Mereka tidak memiliki dasar ilmiah dalam menerapkan kebijakan tersebut,” kata Juru Bicara Kemlu China, Mao Ning.

Baca Juga: Belanda dan Portugal Wajibkan Tes PCR Pelancong dari China 

3. China tak ingin COVID-19 jadi tujuan politik

China Tangguhkan Sementara Visa untuk Warga Jepang ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Mao juga menyebut bahwa China bersedia berkomunikasi dengan sejumlah negara tersebut terkait penyebaran COVID-19. Saat ini, kasus COVID-19 di China memang kian melonjak, terutama setelah China melonggarkan sejumlah pembatasan.

“Tapi, kami dengan tegas menentang upaya untuk memanipulasi langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi untuk tujuan politik,” ujar Mao lagi.

Baca Juga: Jet Tempur China Dekati Pesawat AS di Laut China Selatan 

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya