TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Protes Lockdown, Kepolisian Australia Tutup Situs Konstruksi

Beberapa orang yang terlibat sudah ditangkap kepolisian

Pengunjuk rasa berjalan melalui pusat kota Melbourne. (Foto: Andrew Henshaw)

Jakarta, IDN Times - Akibat melakukan protes besar-besaran terhadap lockdown yang diberlakukan di Victoria, Australia, beberapa waktu lalu, sebuah lokasi konstruksi ditutup sementara selama 2 pekan ke depan dalam keputusannya pada Selasa (21/9) waktu setempat. Sebelumnya, beberapa orang yang terlibat sudah ditangkap oleh kepolisian setempat.

1. Pemerintah Victoria mewajibkan semua pekerja konstruksi harus divaksin minimal satu dosis  

Dilansir dari Aljazeera.com, pihak berwenang Australia telah menutup lokasi konstruksi di Melbourne selama 2 minggu ke depan setelah adanya protes anti-vaksin di kota itu berubah menjadi kekerasan dan kasus COVID-19 di Negara Bagian Victoria dan New South Wales naik drastis yang terjadi pada Senin (20/9) waktu setempat.

Penutupan mulai berlaku pada Selasa waktu setempat serta menyusul adanya bentrokan di mana botol dan peti dilemparkan ke pejabat serikat pekerja dan polisi mengerahkan unit khusus.

Pemerintah Negara Bagian Victoria mewajibkan semua pekerja konstruksi untuk memiliki setidaknya satu dosis vaksin pada Jumat (24/9) ini.

Kepolisian Victoria mengatakan beberapa orang telah ditangkap dalam kerusuhan tersebut.

Menteri Hubungan Industrial Victoria, Tim Pallas, dalam pernyataannya pada Senin malam waktu setempat bahwa pihaknya memberi tahu industri ini hanya seminggu yang lalu telah melihat adanya perilaku mengerikan di lokasi dan jalan-jalan di sekitar serta saat ini pihaknya bertindak tegas dan tanpa ragu-ragu.

Pembatasan ketat yang dilakukan di beberapa wilayah Australia akhir-akhir ini menimbulkan adanya gerakan protes besar-besaran anti-lockdown dengan polisi menangkap ratusan orang di Melbourne dan Sydney selama akhir pekan.

Baca Juga: Garuda Tutup Beberapa Rute Internasional, Melbourne hingga Osaka

Industri konstruksi di Victoria terpaksa ditutup oleh pemerintah setempat yang diperkirakan menelan kerugian lebih dari 6 miliar dolar Australia atau setara dengan Rp62,1 triliun.

Kepala Eksekutif Masters Builders Association of Victoria, Rebecca Casson, mengatakan keputusan itu merupakan pukulan pahit bagi sektor ini dan menjadi kekecewaan khusus bagi para pekerja yang sudah divaksinasi sepenuhnya.

Industri bangunan dan konstruksi adalah sektor terbesar keempat di Victoria, yang menyumbang 46 persen dari pendapatan pajak negara bagian dan mempekerjakan lebih dari 320 ribu warga Victoria.

Proyeksi biaya penutupan industri mencapai 455 juta dolar Australia atau setara dengan Rp4,71 triliun dan hilangnya upah sebesar 63 juta dolar Australia atau setara dengan Rp652 miliar.

Casson menambahkan pihaknya memahami posisi pemerintah Victoria, namun pihaknya juga dapat melihat frustrasi yang ditimbulkan oleh keputusan ini, terutama menutup industrinya 1 hari setelah mengumumkan peta jalan menuju kehidupan normal.

Sekretaris cabang konstruksi CFMEU, John Setka, mengatakan dia tidak pernah mendukung vaksinasi wajib tetapi serikat pekerja itu pro-vaksin dan dia menyalahkan "oknum bodoh" karena menutup industri.

Ia menambahkan pihaknya telah menjaga industrinya berjalan dengan aman sejak COVID-19 melanda serta pihaknya telah mencoba untuk melihat semua anggotanya bekerja dan untuk melihat saat ini, karena segelintir oknum bodoh yang mabuk, ada lebih dari 300 ribu pekerja duduk di rumah setidaknya selama 2 minggu ke depan dan ini sangat mengecewakan.

Seorang mantan pemimpin Partai Buruh yang juga oposisi, Bill Shorten, mengaku terkejut oleh gerakan protes tersebut yang dinilainya banyak pembuat onar profesional lainnya.

Sekretaris konstruksi nasional CFMEU, Dave Noonan, merilis sebuah pernyataan pada Senin malam waktu setempat yang menuduh kerumunan disusupi oleh neo-Nazi serta kelompok ekstremis sayap kanan lainnya.

2. Akibat penutupan tersebut, industri konstruksi tersebut menelan kerugian lebih dari 6 miliar dolar Australia

Baca Juga: COVID-19 Naik, Melbourne Putuskan Perpanjang Lockdown

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya