Ratusan Petugas CIA Terkena Penyakit Sindrom Havana
Pihaknya masih mencari penyebab adanya sindrom tersebut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington, D.C, IDN Times - Direktur CIA, William Burns, dalam pernyataannya pada hari Kamis, 22 Juli 2021, waktu setempat mengungkapkan bahwa sebanyak 100 orang petugas CIA terkena penyakit "sindrom Havana". Pihaknya juga masih mencari penyebab adanya sindrom tersebut sampai saat ini. Bagaimana awal ceritanya?
1. Pihak CIA menunjuk perwira senior yang terlibat dalam perburuan Osama bin Laden dalam penyelidikan kali ini
Dilansir dari The Guardian, Direktur CIA, William Burns, mengatakan bahwa sekitar 100 petugas CIA dan anggota keluarga termasuk di antara sekitar 200 pejabat Amerika Serikat beserta kerabat yang mengalami sakit "sindrom Havana". Hal ini mengacu pada serangkaian penyakit misterius yang meliputi gejala-gejala seperti migrain dan pusing. Burns, yang ditunjuk oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, sebagai diplomat pertama yang menjabat sebagai Direktur CIA, mengatakan bahwa ia telah mendukung upaya agensinya untuk menentukan penyebab sindrom tersebut serta apa yang bertanggung jawab.
Dia membenarkan bahwa di antara langkah-langkah lain, dia telah menunjuk seorang perwira senior yang pernah memimpin perburuan Osama bin Laden untuk mengepalai satuan tugas yang menyelidiki sindrom tersebut serta menggunakan dia telah melipatgandakan ukuran tim medis yang terlibat dalam penyelidikan itu. CIA juga telah mempersingkat waktu dari 8 minggu menjadi 2 minggu bagi orang-orang yang berafiliasi dengan CIA harus menunggu untuk masuk ke pusat medis militer nasional Walter Reed. Burns berpikir bahwa ini adalah kewajiban yang sangat besar bagi setiap pemimpin untuk menjaga rakyat dan itulah yang dirinya bertekad untuk lakukan.
Baca Juga: Veteran CIA Pimpin Penyelidikan Sindrom Havana
Editor’s picks
Direktur CIA mengatakan tantangan pertama dalam upaya negara melawan sindrom ini adalah memastikan orang mendapatkan perawatan yang layak mereka dapatkan. Saat membahas penyebab sindrom tersebut, Burns mengatakan ada kemungkinan yang sangat kuat bahwa penyakit itu disebabkan oleh seseorang yang mengambil tindakan.
Burns melanjutkan pihak Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional, pada tahun 2020 lalu, dalam laporan yang sangat ekstensif yang mereka lakukan, menyarankan bahwa teori yang paling masuk akal untuk apa yang menyebabkan ini adalah beberapa bentuk energi terarah dan semacam itu mempersempit, kemudian jumlah tersangka potensial siapa yang bisa menggunaka ini, telah menggunakannya secara historis dan memiliki jangkauan untuk melakukan ini di lebih dari satu bagian dunia juga. Seperti yang diketahui, sindrom Havana pertama kali terjadi pada tahun 2016 lalu dengan memiliki gejala-gejala seperti pusing, mual, migrain, dan kehilangan ingatan serta tempat pertama kali terjadi di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuba.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.