TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sekitar Hampir 1.000 Data Pribadi Pembelot Korea Utara Alami Kebocoran

Sampai saat ini, identitas peretas belum diketahui

sputniknews.com

Seoul, IDN Times - Data-data pribadi milik hampir 1.000 pembelot Korea Utara alami kebocoran setelah diretas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sampai saat ini, identifikasi peretas masih belum diketahui. Bagaimana awal ceritanya?

1. Media pemerintah Korea Utara sebelumnya mengancam para pembelot di Korea Selatan

twitter.com/tv360nigeria

Dilansir dari BBC, data-data milik hampir 1.000 pembelot Korea Utara bocor setelah komputer di pusat permukiman Korea Selatan telah diretas, seperti yang diungkapkan Kementerian Unifikasi Korea. Komputer pribadi yang berada di pusat yang dikelola negara telah terdeteksi adanya kode berbahaya. Pihak kementerian mengatakan ini dianggap sebagai kebocoran informasi berskala besar pertama yang melibatkan pembelot Korea Utara.

Sampai saat ini saja, identitas peretas masih belum diketahui. Media pemerintah Korea Utara sebelumnya mengancam akan membungkam para pembelot di Korea Selatan yang membuat pernyataan menghina rezim pemerintahannya. Namun, Pemerintah Korea Selatan belum menunjuk ke Korea Utara, meskipun banyak pakar keamanan dunia maya memperingatkan akan kecanggihan para peretas dari Korea Utara.

Salah satu peretasan paling tinggi yang dikaitkan dengan Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir ini menargetkan bisnis hiburan Sony pada tahun 2014, dengan memusnahkan sejumlah data dan mengarah pada distribusi online melalui email dan beberapa data pribadi milik pengguna.

2. Belum diketahui apa dampak setelah kebocoran data-data tersebut

twitter.com/ihsantahirr

Sekitar 997 pembelot Korea Utara sekarang telah diberitahu bahwa biodata lengkapnya telah dibocorkan tetapi belum jelas apa dampaknya. Para analis mengatakan ada beberapa kekhawatiran bahwa kebocoran data itu dapat membahayakan keluarga para pembelot yang tinggal di Korea Utara.

Pada tanggal 19 Desember 2018, Kementerian Unifikasi Korea mengetahui peretasan setelah mereka menemukan program jahat telah diinstal pada sebuah desktop di pusat permukiman, yang juga dikenal dengan pusat Hana, di Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan. Pihak kementerian mengatakan bahwa tidak ada komputer di pusat-pusat Hana lainnya di seluruh negeri telah diretas.

Baca Juga: Selain Data Bocor, Facebook Kini Dihadapkan Masalah Pengenalan Wajah

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya