TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selandia Baru Laporkan Kasus Baru COVID-19 Setelah 6 Bulan

Kabar tersebut membuat warga setempat menjadi cemas

Ilustrasi virus COVID-19. (Pixabay.com/PIRO4D)

Wellington, IDN Times - Selandia Baru pada hari Selasa, 17 Agustus 2021, waktu setempat telah melaporkan kasus penularan COVID-19 di masyarakat sejak terakhir kali sekitar 6 bulan yang lalu. Kabar tersebut membuat warga sekitar dilanda rasa kecemasan. Bagaimana situasi di sana saat ini?

1. Kasus penularan pertama itu terjadi di wilayah Auckland 

Suasana di sekitar wilayah Auckland, Selandia Baru. (Pixabay.com/Barni1)

Dilansir dari Aljazeera.com, Selandia Baru telah melaporkan kasus penularan pertama COVID-19 di masyarakat setelah 6 bulan terakhir, di mana seseorang dinyatakan positif COVID-19 yang terdeteksi di Auckland. Pihak Kementerian Kesehatan Selandia Baru pada hari Selasa, 17 Agustus 2021, waktu setempat mengatakan bahwa hubungan antara kasus dan perbatasan atau isolasi yang dikelola belum ditetapkan serta kasus itu saat ini sedang diselidiki.

Kabar tersebut akan disambut dengan cemas oleh warga Selandia Baru dan sejauh ini, pemerintah Selandia Baru berusaha menghindari serangan ke masyarakat dari wabah varian Delta yang lebih menular. Pemerintah setempat menyarankan warga Selandia Baru untuk mengikuti langkah-langkah protokol kesehatan masyarakat yang mendasar seperti memakai masker, mencuci tangan, dan terus memindai kode QR untuk membantu pelacakan konten.

Baca Juga: Selandia Baru Perkenalkan UU Larangan Terapi Konversi LGBT

2. Ahli epidemiologi setempat mengatakan kasus terbaru itu hampir pasti merupakan varian Delta 

Ilustrasi virus COVID-19. (Unsplash.com/fusion_medical_animation)

Sebuah data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Selandia Baru menunjukkan 100 persen dari kasus COVID-19 yang terdeteksi di perbatasan Selandia Baru dalam beberapa pekan terakhir adalah varian Delta. Begitu juga dengan ahli epidemiologi dan ahli kesehatan masyarakat Selandia Baru, Prof. Michael Baker, mengatakan kasus terbaru itu hampir pasti adalah varian Delta. Dia mengatakan sementara ada sedikit informasi mengenai kasus ini dan warga setempat harus berhati-hati.

Pekan lalu, pemerintah Selandia Baru memperingatkan kepada warganya bahwa mereka dapat menghadapi lockdown singkat jika varian Delta masuk ke negaranya. Menteri Tanggap COVID-19 Selandia Baru, Chris Hipkins, mengatakan pada saat itu bahwa tanggapan dari pihaknya kemungkinan akan cepat dan parah jika melihat sebuah kasus muncul di masyarakat. Bakerjuga mendesak warga Selandia Baru untuk tetap mengenakan masker setiap kali berada di lingkungan masyarakat dalam ruangan seperti supermarket, kafe, atau apotek sampai lebih banyak diketahui tentang kasus dan asal-usulnya.

Baca Juga: Komisi HAM Selandia Baru Investigasi Penyebab Krisis Hunian

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya