TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seorang Warga Alaska Alami Reaksi Alergi Setelah Divaksinasi

Ini merupakan kasus pertama di AS akibat vaksin COVID-19

Ilustrasi pemberian vaksin. (Pexels.com/rethaferguson)

Alaska, IDN Times - Seorang petugas kesehatan yang berada di Alaska, Amerika Serikat, mengalami reaksi alergi parah diduga setelah diberikan vaksin COVID-19 belum lama ini. Kasus yang dialami petugas kesehatan tersebut merupakan kasus pertama di Amerika Serikat akibat vaksin COVID-19. Bagaimana kondisinya saat ini?

1. Ia menerima vaksin COVID-19 pada hari Selasa, 15 Desember 2020, malam waktu setempat

Ilustrasi pemberian vaksin. (Pixabay.com/WikiImages)

Dilansir dari Nbcnews.com, petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Regional Bartlett di Juneau, Alaska, Amerika Serikat diketahui telah menerima vaksin pada hari Selasa, 15 Desember 2020, waktu setempat dan telah dirawat di rumah sakit semalaman akibat alergi yang parah. Selama briefing yang berlangsung keesokan harinya, pejabat kesehatan mengatakan petugas kesehatan yang merupakan wanita paruh baya itu sebelumnya tidak memiliki riwayat alergi dan tidak pernah mengalami anafilaksis, reaksi alergi yang parah dan mengancam nyawa.

Pejabat rumah sakit setempat mengatakan semua pekerjanya yang sudah menerima vaksin di hari yang sama telah diamati 30 menit setelah menerima vaksin. Akan tetapi, wanita tersebut justru merasakan hal yang tidak biasa dengan wajah memerah sekitar 10 menit setelah periode observasi tersebut dan meminum obat Benadryl serta antihistamin. Namun, gejala yang dialami wanita itu justru berkembang menjadi peningkatan detak jantung drastis dan sesak napas sehingga dikirim ke unit gawat darurat rumah sakit setempat.

Baca Juga: Rusia Sebut Sudah Daftarkan Vaksin COVID-19 Sputnik V ke BPOM RI

2. Pihak Pfizer sendiri akan memantau dengan cermat semua laporan yang menunjukkan reaksi alergi serius

Ilustrasi proses pembuatan vaksin. (Pexels.com/polina-tankilevitch)

Mendengar kabar tersebut, pihak Pfizer mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja dengan otoritas kesehatan setempat untuk menilai reaksi yang terjadi di Alaska serta memantau dengan cepat semua laporan yang menunjukkan reaksi alergi serius setelah diberikan vaksin dan memperbarui bahasa pelabelan jika diperlukan. Petugas rumah sakit dapat mengidentifikasi reaksi dan menanganinya dengan tepat yang menunjukkan bahwa sistem pemantauan keamanan vaksin kuat serta mampu menangani respons selama pandemi COVID-19. 

Kepala Tanggapan COVID-19 di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dr. Jay Butler, mengatakan kasus yang terjadi di Alaska merupakan satu-satunya kasus reaksi alergi terhadap vaksin buatan Pfizer dan BioNTech yang dilaporkan di Amerika Serikat sejauh ini. Kasus serupa sebelumnya pernah terjadi di Inggris di mana 2 orang petugas kesehatan mengalami reaksi alergi serupa setelah diberikan vaksin buatan Pfizer pada minggu lalu. 

Baca Juga: Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19 untuk Masyakarat Indonesia

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya