Tembus 1 Juta Kasus, Afrika Selatan Buat Aturan Jam Malam
Presiden Afrika Selatan merasa ini berada di titik berbahaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cape Town, IDN Times - Afrika Selatan dilanda masalah besar dalam kasus COVID-19 yang sudah tembus 1 juta kasus lebih saat ini. Hal ini membuat Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, memutuskan untuk melakukan pembatasan ketat dengan memberlakukan aturan jam malam serta pembatasan penjualan alkohol. Situasi seperti ini yang membuat Afrika Selatan berada dalam titik berbahaya.
Bagaimana awal ceritanya?
1. Pemerintah Afrika Selatan merasa lengah terhadap COVID-19
Dilansir dari BBC, orang nomor satu di Afrika Selatan ini mengumumkan adanya pembatasan ketat demi mencegah perluasan penyebaran varian baru COVID-19, sehari setelah kasus COVID-19 di Afrika Selatan yang sudah menembus 1 juta kasus lebih. Pertemuan di dalam dan luar ruangan akan dilarang, jam malam diberlakukan dari pukul 21:00 hingga 06:00 waktu setempat , serta melarang penjualan alkohol. Baru-baru ini pihak berwenang mengonfirmasi varian baru yang menyebar lebih cepat telah terdeteksi di beberapa wilayah Afrika Selatan.
Beberapa rumah sakit dan pusat medis telah melaporkan peningkatan besar dalam jumlah kasus sehingga membebani sumber daya. Dalam pidatonya yang disiarkan langsung di televisi setempat, Ramaphosa mengatakan varian baru 501.V2 dan peningkatan kasus baru-baru ini menjadi penyebab alarm besar. Ramaphosa mengakui pemerintahannya begitu lengah dalam penanganan varian baru COVID-19 sehingga menyebar secara luas di beberapa wilayah Afrika Selatan.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Afrika Selatan Tembus Satu Juta
Baca Juga: Varian Baru COVID-19 di Inggris dan Afrika Selatan Berbeda
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.