Terjadi Pemberontakan, Presiden Burkina Faso Ditahan Militer
Sebelumnya terjadi serangan militer di sekitar kediamannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ouagadougou, IDN Times - Presiden Burkina Faso, Roch Kabore, dikabarkan telah ditahan militer setempat pada Minggu (23/1/2022) waktu setempat setelah sebelumnya terjadi serangan pemberontakan. Peristiwa itu sendiri terjadi di sekitar kediamannya menyusul adanya baku tembak.
1. Beberapa kendaraan berlapis baja terlihat di dekat kediaman Presiden
Dilansir dari BBC, Presiden Burkina Faso dikabarkan telah ditahan oleh para pasukan militer yang memberontak.
Beberapa tentara di negara Afrika Barat itu telah menuntut pemecatan kepala militer setempat dan lebih banyak sumber daya untuk memerangi militan Islam.
Suara tembakan telah terdengar semalaman di dekat Istana Presiden dan di barak di
Ouagadougou, ibu kota Burkina Faso.
Beberapa kendaraan lapis baja armada kepresidenan yang dipenuhi peluru terlihat di dekat
kediaman Presiden Burkina Faso pada Senin (24/1/2022) pagi waktu setempat.
Saat ini, Kabore telah ditahan di sebuah kamp militer oleh tentara yang memberontak. Tak
hanya itu, para pasukan militer juga mengepung markas televisi negara setempat.
Sebanyak ratusan warga telah keluar untuk mendukung militer meskipun jam malam yang sudah diberlakukan pemerintah setempat. Beberapa dari mereka di antaranya membakar markas partai yang berkuasa di rezim ini.
Baca Juga: Militer Burkina Faso Gulingkan Presiden Roch Kabore
Pemberontakan yang terjadi selama seharian penuh setelah gerakan protes terbaru yang
menyerukan pengunduran diri Kabore dari jabatannya karena kemarahan telah meningkat atas penanganan pemerintah Burkina Faso terhadap kelompok pemberontakan.
Editor’s picks
Para demonstran anti-pemerintah memberikan dukungan publik kepada tentara yang memberontak, mendorong pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa di Ouagadougou.
Blok regional Afrika Barat yang dikenal sebagai ECOWAS, yang telah menangguhkan Mali dan Guinea dalam 18 bulan terakhir karena kudeta militer, mengeluarkan pernyataan dukungan untuk Presiden Burkina Faso dan mendesak adanya dialog dengan para pemberontak.
Menteri Pertahanan Burkina Faso, Aime Barthelemy Simpore, mengatakan bahwa beberapa barak telah terkena dampak kerusuhan yang terjadi tidak hanya di Ouagadougou tetapi juga terjadi di beberapa kota lainnya.
Sebuah sumber utama setempat menggambarkan tembakan tersebut sebagai tindakan kekecewaan oleh para tentara setempat.
Baca Juga: Warga Burkina Faso Gelar Demonstrasi Atas Aksi Pembantaian
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.