Warga Burkina Faso Gelar Demonstrasi Atas Aksi Pembantaian

Menuntut pemerintah tingkatkan keamanan di Burkina Faso

Ouagadougou, IDN Times - Ribuan warga Burkina Faso turun ke jalan untuk melakukan aksi protes kepada pemerintah untuk meningkatkan keamanan. Pasalnya satu bulan yang lalu, telah terjadi insiden pembantaian oleh kelompok teroris di Burkina Faso yang menewaskan ratusan warga. 

Burkina Faso tengah dilanda krisis keamanan terkait ancaman aksi terorisme yang dilakukan kelompok jihadis yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan ISIS di perbatasan Mali sejak tahun 2015 lalu. 

1. Warga demo menuntut pemerintah tingkatkan keamanan dari ancaman terorisme

Pada hari Sabtu (03/07/2021) ribuan warga Burkina Faso memadati jalanan untuk memrotes kejadian pembantaian dari kelompok teroris yang menyebabkan tewasnya ratusan warga. Demonstran juga meminta pemerintah merespon lebih dalam melawan kelompok teroris untuk meningkatkan keamanan dan kestabilan. 

Dilansir dari Africa News, pemrotes di Ouagadougou juga menyuarakan aksinya dengan menyerukan, "Tidak lagi adanya ketakutan", "Tidak lagi warga ditinggalkan", "Tidak lagi adanya serangan terus-menerus" dan "Apakah masih ada presiden di Burkina Faso?"

Menurut salah satu suporter oposisi Burkina Faso bernama Alpha Yago mengatakan bahwa, "Kami telah menunjukkan kekecewaan kami, untuk menunjukkan kemarahan penduduk yang selama ini meminta perlidungan dan kedamaian."

2. Demonstrasi digerakkan kelompok oposisi Burkina Faso

Baca Juga: Dua Jurnalis Spanyol Tewas di Burkina Faso

Demonstrasi ini juga pertama kalinya dilakukan oleh oposisi dan organisasi masyarakat sejak Presiden Marc Christian Kabore kembali terpilih sebagai orang nomor satu di Burkina Faso. Sebelumnya Kabore juga meminta pihak penyelenggara demonstrasi yang digerakkan oposisi agar bersedia menunda aksi turun ke jalan. 

Dikutip dari Al Jazeera, pemimpin oposisi Burkina Faso Eddie Komboigo justru menolak permintaan Kabore dan menyambut mobilisasi di seluruh negeri meskipun dibayangi oleh boikot dari pemerintah. Komboigo juga berkata, "Hari ini, dari Dori sampai Kampti, dari Dedougou sampai Diebougou, dari Ouagadougou sampai Diapaga, orang-orang melakukan aksi demo untuk memrotes buruknya situasi keamanan."

3. Adanya pembantaian Solhan yang tewaskan 130 warga

Kemarahan publik kali ini terkait dengan insiden berdarah pembataian Solhan yang menjadi aksi terorisme paling mematikan di Burkina Faso. Bahkan menurut pemerintah setempat, pembataian ini mengakibatkan tewasnya 132 warga di Desa Solhan yang masuk wilayah Provinsi Yagha. Namun warga lokal mengatakan apabila korban tewas mencapai 160 orang termasuk 20 anak-anak. 

Pelaku pembantaian di Solhan diketahui termasuk pemuda dan anak-anak berusia 12-14 tahun yang tergabung dalam kelompok teroris. Namun hingga kini belum ada kelompok teroris yang mengaku bertanggung jawab atas aksi ini, tapi pihak kejaksaan sudah menangkap dua orang komandan kelompok militan yang diduga terlibat dalam insiden ini, dilansir dari TRT World

Dilaporkan dari Al Jazeera, meskipun sudah diterjunkannya ribuan pasukan perdamaian PBB, tapi serangan dari kelompok teroris di Afrika Barat cenderung meningkat sejak awal tahun ini. Akibatnya warga di Burkina Faso, Mali dan Niger terus menderita akibat ancaman terorisme.

Baca Juga: Burkina Faso Gelar Pemilu Meski Dibayangi Ancaman Terorisme

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya