TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

WHO: Ratusan Ribu Petugas Kesehatan Tewas Akibat COVID-19

Dari 119 negara, 2 dari 5 petugas telah divaksin lengkap

Ilustrasi seorang dokter. (Pixabay.com/valelopardo)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sebanyak 80 ribu hingga 180 ribu petugas kesehatan tewas akibat virus COVID-19 sejak pandemi pertama kali terjadi tahun 2020 lalu. Berdasarkan data dari 119 negara di dunia, sebanyak 2 dari 5 petugas kesehatan telah diberikan vaksinasi lengkap.

1. Kepala WHO mendesak semua negara memprioritaskan petugas kesehatan untuk memperoleh vaksin COVID-19 

Dilansir dari The Guardian, sebuah makalah yang diterbitkan WHO pada Kamis (21/10) waktu setempat memperkirakan dari 135 juta staf kesehatan dunia, antara 80 ribu hingga 180 ribu petugas kesehatan dan perawatan tewas karena COVID-19 dalam periode antara Januari 2020 hingga Mei 2021 lalu.

Kepala WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan petugas kesehatan diprioritaskan terlebih dahulu untuk memperoleh vaksin COVID-19, saat ia mengecam ketidakadilan global dalam peluncuran vaksin.

Ia menambahkan rata-rata sekitar 2 dari 5 petugas kesehatan yang sudah divaksin lengkap dari 119 negara di dunia menurutnya itu menutupi perbedaan besar antar wilayah dan kelompok ekonomi.

"Di Afrika, kurang dari 1 di antara 10 petugas kesehatan telah divaksin lengkap. Sementara itu, di sebagian besar negara berpenghasilan tinggi, lebih dari 80 persen petugas kesehatan telah divaksin lengkap," ungkap pernyataan lengkap dari Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Tedros mengatakan lebih dari 10 bulan sejak vaksin pertama disetujui oleh WHO, fakta bahwa jutaan petugas kesehatan asih belum divaksinasi adalah dakwaan pada negara dan perusahaan yang mengendalikan pasokan dosis global.

Presiden Dewan Perawat Internasional, Annette Kennedy, mengatakan organisasi itu berduka atas semua petugas kesehatan yang kehilangan nyawa mereka.

"Ini adalah dakwaan mengejutkan dari pemerintah serta atas kurangnya tugas perawatan mereka untuk melindungi petugas kesehatan yang telah membayar pengorbanan tertinggi dengan hidup mereka," ungkap pernyataan dari Kennedy.

Baca Juga: Pasca Skandal Seksual di Kongo, WHO Janji Lakukan Reformasi Organisasi

Dalam beberapa hari ke depan, para pemimpin negara-negara industri terkemuka G20 akan bertemu, di mana sekitar 500 juta dosis vaksin COVID-19 akan diproduksi.

Itu jumlah yang dibutuhkan untuk mencapai target vaksinasi 40 persen dari populasi setiap negara, pada akhir tahun.

Saat ini, 82 negara berisiko kehilangan target itu. Untuk sekitar 75 persen dari negara-negara itu, ini adalah masalah pasokan yang tidak mencukupi, di mana yang lain memiliki beberapa keterbatasan yang WHO dapat bantu selesaikan.

Mantan Perdana Menteri Inggris dan Duta Besar WHO untuk Pembiayaan Kesehatan Global saat ini, Gordon Brown, mengatakan akan menjadi bencana moral dalam proporsi bersejarah jika negara-negara G20 tidak dapat bertindak cepat.

Negara-negara ini telah berjanji untuk menyumbangkan lebih dari 1,2 miliar dosis vaksin untuk COVAX. Menurut WHO, baru 150 juta dosis yang sudah terkirim.

Dengan beberapa negara kaya menimbun jutaan dosis yang tidak terpakai atau hampir kadaluwarsa, Brown mengatakan mereka harus memulai pengiriman vaksin segera secara besar-besaran dan terpadu ke n egara-negara berpenghasilan rendah.

Jika tidak dilakukan, Brown menilai mereka akan bersalah atas pelalaian tugas ekonomi yang akan mempermalukan secara keseluruhan.

Brown juga memperingatkan bahwa semakin lama ketidakadilan vaksin ada, semakin lama virus akan tetap hadir di sekitar.

2. Menjelang pertemuan G20, sekitar 500 juta dosis vaksin akan diproduksi

Ilustrasi vaksin COVID-19. (Pixabay.com/HakanGERMAN)

Baca Juga: WHO Sahkan Mosquirix, Vaksin Malaria Pertama di Dunia

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya