TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Myanmar Minta Facebook Diblokir Sementara

Pemerintah Myanmar tuduh Facebook memicu ketidakstabilan

Ilustrasi logo Facebook (unsplash.com/brett jordan)

Naypyitaw, IDN Times -  Setelah berhasil merebut kekuasaan pemerintahan di Myanmar dalam kudeta pada hari Senin (1/1), pemerintah militer yang baru kini tengah melakukan upaya lebih lanjut. Pemerintah militer baru Myanmar telah meminta kepada perusahaan penyedia layanan internet di Myanmar agar memblokir sementara akses ke layanan Facebook hingga 7 Februari.

Kementerian Komunikasi dan Informasi Myanmar menyatakan dalam sebuah surat yang dirilis daring, pemblokiran akses tersebut dilakukan dengan alasan "stabilitas". Pemerintah menuduh bahwa Facebook telah mendorong timbulnya ketidakstabilan di negara tersebut, mereka mengutip bagian dari undang-undang telekomunikasi lokal yang membenarkan banyak tindakan untuk kepentingan publik dan negara.

"Saat ini orang-orang yang mengganggu stabilitas negara, menyebarkan berita palsu dan informasi yang salah dan menyebabkan kesalahpahaman di antara orang-orang dengan menggunakan Facebook," ungkap kementerian dalam suratnya, seperti dikutip dari Reuters

1. Tak hanya Facebook, ada beberapa layanan lain yang juga diblokir

NetBlocks, pelacak penggunaan internet global, melaporkan bahwa perusahaan telekomunikasi milik negara, MPT, tidak hanya memblokir Facebook tetapi juga memblokir layanan lainnya seperti Messenger, Instagram, dan WhatsApp.

Sementara itu, Telenor Asa, salah satu penyedia internet di Myanmar, menyatakan keprihatinan besar terkait hak asasi manusia. "Meskipun arahan tersebut memiliki dasar hukum dalam hukum Myanmar, Telenor tidak percaya bahwa permintaan tersebut didasarkan pada kebutuhan dan proporsionalitas, sesuai dengan hak asasi manusia internasional," katanya dalam sebuah pernyataan. Walau begitu, Telenor tetap mematuhi arahan pemerintah terkait pemblokiran jejaring sosial.

Baca Juga: Ribuan Orang Burma Ikut Aksi Protes Kudeta Myanmar di Tokyo

2. Tanggapan Facebook atas pemblokiran

Ilustrasi laman Facebook. unsplash.com/Austin Distel

Beberapa pengguna di Myanmar melaporkan bahwa layanan Facebook sudah tidak dapat diakses melalui ponsel mereka, yang menunjukkan bahwa para penyedia internet di Myanmar telah mematuhi perintah tersebut. 

Seorang juru bicara Facebook, Andy Stone mengatakan, perusahaan menyadari bahwa akses ke Facebook saat ini terganggu untuk beberapa pengguna. "Kami mendesak pihak berwenang untuk memulihkan konektivitas sehingga orang-orang di Myanmar dapat berkomunikasi dengan keluarga dan teman mereka, serta mengakses informasi penting," tambah juru bicara dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNet.

Baca Juga: Sekjen PBB Desak Masyarakat Dunia Pastikan Kudeta Myanmar Gagal

Verified Writer

Dianti A

Umbi bertumbuh

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya