TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ikuti Jejak Tesla, Giliran Airbnb Buka Cabang di Xinjiang 

Airbnb juga jadi sponsor Olimpiade Musim Dingin Beijing

Logo Airbnb (Airbnb.com)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan penyewaan rumah dan penginapan berbasis daring Airbnb merambah Xinjiang, China. Airbnb mengikuti jejak perusahaan besar asal Amerika Serikat lainnya yakni Tesla yang telah membuka cabang di wilayah barat laut China yang dihuni etnis minoritas Muslim Uighur tersebut.

Ada lebih dari 300 properti di Urumqi, Ibu Kota Daerah Otonomi Xinjiang yang ditawarkan melalui platform Airbnb sebagaimana dilaporkan media China, seperti dikutip dari ANTARA, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Perusahaan AS Diduga Terlibat Kebijakan China Soal Kerja Paksa Uighur

1. Tesla dan Airbnb buka cabang saat hubungan AS dengan China tengah memanas terkait Xinjiang

Sejumlah jurnalis asing memotret gedung perkantoran terpadu milik Pemerintah Kota Turban, Daerah Otonomi Xinjiang, China, Jumat (23/4/2021). Pemerintah China membantah klaim asing berdasarkan citra satelit yang menyebutkan bahwa gedung tersebut merupakan penjara bagi warga dari kelompok etnis minoritas Muslim Uighur (ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie)

Sebelumnya raksasa otomotif berenergi terbarukan asal Texas, AS, yakni Tesla yang dinakhodai Elon Musk, membuka cabang di Xinjiang pada pekan lalu.

Kemudian diikuti oleh Airbnb yang berkantor pusat di California, AS.

Pembukaan dua perusahaan besar berjaringan global itu dilakukan di tengah AS menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan dari Xinjiang terkait dengan adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

2. Anggota parlemen AS mempertanyakan Airbnb yang jadi sponsor Olimpiade Musim Dingin Beijing

Ilustrasi Opening Ceremony Olimpiade Beijing 2008 (olympics.com)

Dua anggota parlemen AS pada Jumat, 8 Januari 2022 lalu, mengirimkan surat kepada Airbnb untuk menanyakan daftar beberapa propertinya di Xinjiang karena ada yang berdiri di atas lahan milik perusahaan setempat yang terkena sanksi AS pada 2020.

Para anggota parlemen AS tersebut juga mempertanyakan Airbnb yang menjadi sponsor Olimpiade Musim Dingin (Winter Olympic) di Beijing bulan depan.

"Tidak biasanya politikus AS menekan pengusaha. Ini mencerminkan pemerintah AS menghadapi tantangan domestik yang meningkat, seperti perpecahan sosial, sekaligus menunjukkan kebingungan Washington dalam memosisikan hubungan AS-China pada tataran global," kata Prof Li Haidong dari Institut Hubungan Internasional, China Foreign Affairs University, dikutip Global Times.

Baca Juga: Tesla Buka Dealer di Xinjiang, Timbulkan Kecaman dari Amerika Serikat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya