TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lebih dari 1.000 Pegawai Perusahaan Daging di Jerman Positif COVID-19

6.500 pegawai dan keluarga mereka menjalani isolasi

Warga yang bekerja di industri pernikahan melakukan protes atas pembatasan usaha di depan Brandenburg Gate, menyusul penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Berlin, Jerman, Selasa (9/6/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Fabrizio Bensch

Frankfurt, IDN Times - Lebih dari 1.000 pegawai di perusahaan pengolahan daging Jerman, Toennies, terbukti positif virus corona atau COVID-19.

Hal ini lantas mendorong otoritas kesehatan setempat memerintahkan 6.500 pegawai dan keluarga mereka untuk menjalani isolasi.

Baca Juga: Jerman Ingin Atur Hak Kerja dari Rumah Walau Pandemik COVID-19 Usai

1. Pegawai rumah pemotongan hewan kebanyakan merupakan migran yang tinggal di mes padat

Para pekerja mengantri makan siang di asrama Westlite saat pandemik COVID-19 di Singapura, pada 10 April 2020. ANTARA FOTO/MINISTRY OF MANPOWER SINGAPORE/Handout/via REUTERS

Lockdown atau penguncian lokal merupakan kemunduran bagi strategi normal baru Jerman. Kanselir Angela Merkel mendukung untuk mempertahankan disiplin penguncian lebih lama, namun melonggarkan aturan pembatasan menyusul tekanan dari kalangan pemimpin negara bagian. 

Meski penanganan krisis COVID-19 Jerman menjadi salah satu yang paling sukses di Eropa, negara tersebut melihat wabah berulang di rumah-rumah pemotongan hewan, yang pegawainya kebanyakan merupakan migran yang tinggal di mes padat yang disediakan oleh perusahaan.

2. Pemilik perusahaan bertanggung jawab penuh atas seribuan pegawai yang terinfeksi COVID-19

(Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Dalam konferensi pers pada Sabtu (20/6), pemilik perusahaan pengolahan daging, Clemens Toennies, mengatakan wabah tersebut menyebabkan krisis eksistensial bagi perusahaannya, yang berhenti operasi saat otoritas berupaya mengendalikan wabah.

"Sebagai sebuah perusahaan, kami rasa kami telah menjalani prosedur yang tepat," kata Toennies seperti dikutip dari Reuters oleh Antara.

Ia menambahkan bahwa perusahaannya sedang bersusah payah mengumpulkan data pegawai dan para kontraktor sehingga otoritas dapat melacak wabah tersebut.

"Sebagai pengusaha, saya hanya dapat menyampaikan permohonan maaf. Kami menyebabkan kejadian ini dan kami bertanggung jawab penuh atas masalah ini," kata Toennies.

Baca Juga: FOTO: Penampakan Konser Musik Drive-In di Jerman, Seru Banget!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya