TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dokter yang Edit Gen Bayi di Tiongkok Bertindak atas Dirinya Sendiri

Melanggar prinsip etika dan moral

apnews.com/Mark Schiefelbein

Beijing, IDN Times - Penyelidik Tiongkok telah menetapkan bahwa dokter di balik laporan kelahiran dua bayi yang gennya telah diedit dengan harapan membuat bayi tersebut resisten terhadap virus AIDS, telah bertindak atas kehendaknya sendiri dan akan dihukum untuk setiap pelanggaran hukum yang dilakukan. Hal ini dilansir melalui sebuah laporan dari media pemerintah pada Senin (21/1) dari apnews.com.

1. Perbuatan ini melanggar etika dan integritas penelitian ilmiah

apnews.com/Mark Schiefelbein

Para penyelidik di provinsi selatan Guangdong menetapkan bahwa Dr. He Jiankui telah mengorganisasi dan menangani dana untuk percobaan tanpa bantuan dari luar yang melanggar pedoman nasional, kata Kantor Berita Xinhua yang dilansir melalui apnews.com

"Perilaku ini secara serius melanggar etika dan integritas penelitian ilmiah, hal ini merupakan pelanggaran serius terhadap peraturan nasional yang relevan dan menciptakan pengaruh buruk di dalam dan luar negeri," kata laporan tersebut.

Tidak dikatakan hukum mana yang mungkin dilanggar tetapi mengatakan bahwa He telah membuat atau memproduksi sesuatu yang tidak benar yang ditinjau tidak etis bagi orang lain. Pengeditan gen untuk keperluan reproduksi secara efektif dilarang di AS dan sebagian besar Eropa. Di Tiongkok, pedoman menteri melarang penelitian embrio yang melanggar prinsip etika atau moral.

Bersamaan dengan kelahiran bayi kembar, terdapat embrio lain yang belum lahir yang dilaporkan berasal dari percobaan He. Ketiganya akan tetap di bawah pengawasan medis dengan kunjungan rutin dan diawasi oleh Departemen Kesehatan Pemerintah. Tiongkok juga segera menghentikan percobaan He setelah pengumuman tersebut.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Menunjukkan Lubang Ozon Membaik! Ini Kata Para Ahli

2. Sebelumnya, diketahui He menghadiri pertemuan terkait teknologi dan genetika

nbcnews.com/Mark Schiefelbein/AP

Kemudian sedikit diketahui, ia menghadiri pertemuan elit di Berkeley, California pada 2017 di mana para ilmuwan dan ahli etika membahas teknologi yang telah mengguncang bidang intinya, yaitu alat yang dapat ‘mengedit’ gen, string DNA yang membentuk cetak biru sebuah kehidupan.

Ia sangat antusias dengan alat yang disebut CRISPR dan tahun lalu ia mengguncang sebuah konferensi internasional dengan klaim bahwa ia telah membantu membuat bayi yang diedit gennya untuk pertama kali di dunia. Meskipun ada konsensus ilmiah yang jelas bahwa membuat perubahan genetik yang dapat diteruskan ke generasi mendatang tidak boleh dilakukan pada saat ini.

Baca Juga: Menurut Penelitian, Ternyata Bahagia Bisa Bikin Hidup Panjang Umur

Verified Writer

Dyah

Create your own magic

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya