2 Mantan Menteri Vietnam Dipenjara gegara Skandal Alat Tes COVID
Perusahaan Viet A suap pejabat untuk distribusikan produknya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengadilan di Vietnam memenjarakan dua mantan menteri kabinetnya pada Jumat (12/1/2024), atas keterlibatan mereka dalam skandal alat tes virus corona.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian keamanan menyebut mantan menteri kesehatan Nguyen Thanh Long dijatuhi hukuman 18 tahun penjara karena menerima suap senilai 2,25 juta dolar AS (sekitar Rp34,9 miliar). Sementara itu, mantan menteri ilmu pengetahuan dan teknologi Chu Ngoc Anh divonis tiga tahun penjara akibat melanggar peraturan pengelolaan dan penggunaan barang milik negara.
“Saya salah, saya minta maaf,” kata Long di persidangan, seperti dikutip surat kabar Phap Luat Online di persidangan.
Baca Juga: Jokowi ke Filipina, Vietnam, Brunei Bahas Investasi dan Perdagangan
1. Viet A berkomplot dengan pejabat untuk jual alat tes corona miliknya
Jaksa mengatakan bahwa selama puncak pandemi Covid-19, perusahaan medis swasta Viet A Technology telah menyuap para pejabat supaya menyetujui pendistribusian alat tes virus corona miliknya, yang dijual dengan harga melambung.
Selama pandemi, Viet A telah menjual 4,5 juta alat tes COVID-19 di Vietnam dengan harga tiga kali lebih tinggi dari harga sebenarnya. Alhasil, perusahaan tersebut secara ilegal menghasilkan 50,25 juta dolar AS (sekitar Rp780 miliar).
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.