TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Janji Terus Gempur Kelompok yang Didukung Iran di Timur Tengah

Pembalasan atas kematian tiga tentara AS di Yordania

bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Robert Linder)

Jakarta, IDN Times - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan, pada Minggu (4/2/2024) mengatakan bahwa Washington berencana untuk melanjutkan serangan terhadap milisi yang didukung Iran di Timur Tengah.

“Kami bermaksud melakukan serangan tambahan, dan tindakan tambahan, untuk terus mengirimkan pesan yang jelas bahwa AS akan merespons ketika pasukan kami diserang, ketika rakyat kami terbunuh,” kata Sulivan.

1. AS dan Inggris serang kelompok Houthi Yaman pada Sabtu

AS dan Inggris pada Sabtu (3/2/2024) melancarkan serangan terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman. Pentagon mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan 13 lokasi di Yaman yang digunakan Houthi untuk menyerang kapal-kapal Laut Merah.

Kelompok Houthi tidak mengumumkan adanya korban jiwa.

Sehari sebelumnya (2/2/2024), AS juga meluncurkan serangan terhadap lebih dari 85 sasaran di Irak dan Suriah yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan milisi yang didukungnya. Serangan itu dilaporkan menewaskan hampir 40 orang.

Operasi militer besar-besaran tersebut dilakukan AS sebagai pembalasan terhadap pembunuhan tiga tentaranya dalam serangan drone oleh kelompok yang didukung Iran di Yordania seminggu yang lalu.

“Apa yang terjadi pada hari Jumat adalah awal, bukan akhir, dari respons kami, dan akan ada lebih banyak langkah, beberapa terlihat, beberapa mungkin tidak terlihat. Saya tidak akan menggambarkannya sebagai kampanye militer terbuka,” kata Sullivan dalam program “Face the Nation” CBS. 

Baca Juga: Iran Ultimatum AS Cs Tak Perkeruh Situasi Asia Barat

2. Houthi berjanji akan lakukan pembalasan

Dilansir Reuters, juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam menanggapi serangan AS dan Inggris. Ia juga menegaskan bahwa kelompok tersebut akan terus melanjutkan serangan mereka terhadap kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah.

“Serangan-serangan ini tidak akan menghalangi kami dari sikap etis, agama, dan kemanusiaan kami dalam mendukung ketahanan rakyat Palestina di Jalur Gaza,” kata Sarea dalam pernyataan di media sosial.

Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, mengatakan bahwa serangan mereka di perairan internasional merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang menghadapi brutalitas Israel. Namun, AS dan sekutunya menganggap tindakan Houthi sebagai ancaman terhadap perdagangan global.

Sebagian besar perusahaan pelayaran besar telah meninggalkan jalur pelayaran Laut Merah dan mengambil rute yang lebih panjang mengelilingi Afrika untuk menghindari serangan Houthi. Hal ini menyebabkan biaya meningkat, sehingga menambah kekhawatiran terhadap inflasi global, sekaligus menghambat pendapatan Mesir dari penggunaan Terusan Suez.

Verified Writer

Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya