TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Australia Kembalikan 3 Artefak Kamboja yang Dicuri

Sebagai langkah untuk memperbaiki kesalahan sejarah

bendera Australia (pexels.com/Hugo Heimendinger)

Jakarta, IDN Times - Museum nasional Australia mengembalikan tiga patung perunggu abad ke-9 dan ke-10 ke Kamboja pada Kamis (3/8/2018). Penyelidikan menemukan bahwa patung-patung itu kemungkinan besar telah diekspor secara ilegal dari negara tersebut.

Pada upacara serah terima, Susan Templeman, utusan khusus Australia untuk seni, mengatakan mengembalikan patung-patung itu ke Kamboja adalah kesempatan untuk memperbaiki kesalahan sejarah.

Dia juga menambahkan bahwa pemerintah Kamboja telah bekerja sama dengan Australia terkait masalah ini dengan semangat dan kemurahan hati, dikutip dari CNA.

Baca Juga: Prabowo Subianto Minta Belanda Kembalikan Semua Artefak Indonesia

Baca Juga: Vatikan Kembalikan Artefak Kuno Berusia 2.500 Tahun ke Yunani

1. Penyerahan artefak itu merupakan langkah penting untuk memperbaiki ketidakadilan masa lalu

Duta besar Kamboja untuk Australia Chanborey Cheunboran menggambarkan penyerahan itu sebagai peristiwa bersejarah dan langkah penting untuk memperbaiki ketidakadilan masa lalu.

Adapun patung-patung tersebut,Bodhisattva Avalokiteshvara Padmapani, Bodhisattva Vajrapani dan Bodhisattva Avalokiteshvara Padmapani, akan tetap dipajang di Australia hingga tiga tahun ke depan, sementara pemerintah Kamboja sedang menyiapkan rumah baru bagi mereka di Phnom Penh.

Kamboja terus meminta pemerintah internasional untuk mengembalikan ribuan barang antiknya yang dicuri, termasuk beberapa yang disebut disimpan di Museum Victoria, Albert dan British.

2. Australia membeli patung tersebut seharga Rp22,7 miliar dari penyelundup artefak Inggris pada 2011

Mengutip BBC, ketiga karya seni itu aslinya berasal dari Kerajaan Champa yang pernah menguasai Vietnam dan sebagian Kamboja. Galeri Nasional Australia (NGA) mengatakan pihaknya membeli patung-patung tersebut seharga 1,5 juta dolar AS (Rp22,7 miliar) dari penyelundup artefak Inggris Douglas Latchford pada 2011.

Menurut NGA, Latchford telah terlibat dalam perdagangan barang antik ilegal sejak 2016. Dia meninggal pada 2020, setahun setelah didakwa dengan perdagangan artefak Kamboja yang dicuri dan dijarah

Ketiga patung itu digali di sebuah lapangan di Tboung Khmum di timur Kamboja pada tahun 1994, sebelum diselundupkan ke pedagang seni internasional melintasi perbatasan di Thailand dan menjadi koleksi Latchford.

Putri Latchford, Nawapan Kriangsak, bekerja sama dengan peneliti dari NGA dan Kementerian Kebudayaan dan Seni Kamboja untuk membantu mengembalikan barang-barang tersebut.

Baca Juga: Jerman Pulangkan Artefak Nigeria yang Dirampas saat Menjajah Afrika

Verified Writer

Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya