TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Gempa M 7 di Turki dan Yunani yang Picu Tsunami Lokal

Guncangan gempa terasa di 4 negara

Ilustrasi ombak besar (IDN Times/Sunariyah)

Jakarta, IDN Times - Gempa berkekuatan Magnitudo 7 melanda Turki dan Yunani pada Jumat, 30 Oktober 2020. Guncangan gempa bahkan terasa hingga Bulgaria dan Makedonia Utara. Akibat gempa tersebut, terjadi tsunami lokal di sejumlah wilayah Eropa.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa terjadi di Provinsi Izmir, Turki.

"Gempa yang berpusat di Laut Aegean itu terasa hingga Athena, Ibu Kota Yunani, dan Istanbul, salah satu kota terbesar di Turki," kata Daryono dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/10/2020).

Berikut 5 fakta gempa yang memicu tsunami lokal di Turki dan Yunani:

Baca Juga: Gempa 7 Skala Richter di Turki dan Yunani, 24 Orang Tewas 

1. Terjadi pada siang hari dan guncangannya terasa di empat negara

Kota Izmir di Turki jadi salah satu yang parah kena dampak gempa 7 SR (www.twitter.com/@guseynislamov)

Daryono mengatakan, gempa terjadi pada siang hari pada pukul 13.51 waktu setempat.

"Guncangan gempa ini dirasakan dalam wilayah yang luas seperti di Turki, Yunani, Bulgaria, dan Makedonia Utara," kata Daryono.

Pusat gempa, lanjut Daryono, terletak di Laut Aegean, tepatnya berada pada jarak 17 kilometer dari pesisir barat Turki.

2. Puluhan orang meninggal dan banyak bangunan rusak parah

Ilustrasi kerusakan yang diakibatkan gempa bumi berkekuatan 7,0 skala richter di Kota Izmir, Turki (www.twitter.com/@gyulsimofficial)

Akibat gempa ini, puluhan orang meninggal dunia. Gempa juga mengakibatkan banyak rumah dan gedung-gedung bertingkat di wilayah Izmir, Turki, rusak parah dan bahkan roboh.

Kerusakan akibat gempa ini sebagian besar terjadi di kawasan permukiman yang berada di tanah lunak, seperti di pesisir pantai dan cekungan dengan dataran alluvial yang lunak.

3. Penyebab gempa

Ilustrasi gempa bumi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sumber gempa diketahui berasal dari pergerakan patahan/sesar dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Daryono menjelaskan, gempa dipicu oleh adanya aktivitas Sesar Sisam (Sisam Fault), sebuah sesar aktif dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault) dengan panjang jalur sesar sekitar 30 km.

Sejarah gempa mencatat, di sekitar Sesar Sisam ini sudah beberapa kali terjadi gempa kuat pada masa lalu seperti gempa berkekuatan 6,2 pada 1904 dan gempa berkekuatan 6,0 pada 1992.

4. Sudah terjadi 100 gempa susulan

Ilustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

BMKG mengatakan, hingga saat ini sudah terjadi lebih dari 100 aktivitas gempa susulan (aftershocks) dengan magnitudo terbesar 5,1 sejak terjadinya gempa utama (mainshock)

"Sesar Sisam dekat Pulau Samos ini 'pecah' dekat Menderes Graben, wilayah dengan sejarah panjang gempa dengan sesar turun," kata Daryono.

Baca Juga: Gempa M 7,1 di Turki dan Yunani Picu Tsunami Lokal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya