2 Pekerja Bantuan di Ethiopia Tewas di Tengah Protes Antipemerintah
Pemerintah diprotes karena bubarkan pasukan regional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Organisasi kemanusiaan Layanan Bantuan Katolik (CRS), pada Senin (10/4/2023), mengatakan bahwa dua pekerja bantuannya tewas di wilayah Amhara, Ethiopia. Keduanya tewas ditembak sehari sebelumnya.
Kejadian itu terjadi di tengah protes antipemerintah yang dipicu oleh keputusan pemerintah federal untuk membubarkan unit pasukan khusus regional. Pemerintah ingin mengintegrasikan pasukan regional ke dalam pasukan federal.
Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Bekerja, PBB Rumahkan Stafnya di Afghanistan
1. Di kota pekerja bantuan tewas sedang terjadi tembakan artileri
Direktur komunikasi CRS, Kim Pozniak, mengatakan bahwa insiden itu terjadi di kota Kobo, di mana penduduk melaporkan tembakan artileri berat pada 9 April. Pozniak tidak menjelaskan apakah penembakan itu terkait dengan kerusuhan.
"Rincian pembunuhan itu masih belum diketahui," kata CRS, dilansir Reuters.
Kedua pekerja CRS yang tewas adalah Chuol Tongyik, manajer keamanan CRS, dan Amare Kindeya, seorang sopir. Mereka terbunuh saat dalam perjalanan kembali dari Amhara ke ibu kota Addis Ababa.
"Kedalaman keterkejutan dan kesedihan kami sulit diukur dan kami sedih atas kekerasan yang tidak masuk akal ini," kata Zemede Zewdie, perwakilan CRS di Ethiopia.
Baca Juga: UEA Tolak Ekstradisi Pengusaha Korup Afrika Selatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.