TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Ancaman Teror di Afsel, Warga: Gak Takut, Kami Teror Balik!

Kabar teror disebarkan oleh Kedutaan AS di Afsel

Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Jakarta, IDN Times - Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Afrika Selatan, pada Rabu (26/10/2022), mengeluarkan peringatan tentang ancaman serangan teror di Sandton, sebuah distrik bisnis kelas atas di Johannesburg, yang disebut sebagai mil persegi terkaya di Afrika. Wilayah itu berisi kumpulan toko-toko mewah, restoran kelas atas, dan perusahaan internasional besar.

Peringatan yang tidak biasa itu telah dikritik oleh Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, pada Kamis (27/10/2022), karena tidak lebih dahulu berkonsultasi dengan pemerintah.

Baca Juga: Afsel Izinkan Kapal Mewah Miliarder Rusia Temannya Putin Berlabuh

1. AS terima informasi akan ada serangan teroris

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir VOA News, dalam peringatan itu, AS menyampaikan bahwa mereka telah menerima informasi mengenai ancaman serangan.

"Pemerintah AS telah menerima informasi bahwa teroris mungkin berencana untuk melakukan serangan yang menargetkan pertemuan besar orang di lokasi yang tidak ditentukan di wilayah Sandton yang lebih besar," kata otoritas AS. 

Kedutaan AS tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai dalang yang berada di balik ancaman atau target serta metode serangan yang mungkin dilancarkan. Kedutaan hanya meminta agar stafnya untuk menghindari daerah itu selama akhir pekan, karena serangan diyakini akan terjadi pada Sabtu.

Peringatan itu membuat Sandton City, sebuah pusat perbelanjaan di seberang Konsulat AS, meningkat keamanannya pada Kamis, dengan penjaga bersenjata ditempatkan di pintu masuk.

Acara pertemuan komunitas gay di Johannesburg dan pertunjukan komedian terkemuka Afrika Selatan keturunan Yahudi, dilaporkan berpotensi menjadi target serangan.

Pertemuan diskusi damai antara Ethiopia dan kelompok pemberontak Tigray, yang sedang berlangsung di Pretoria, juga telah ditandai oleh badan-badan intelijen Afrika Selatan sebagai target potensial serangan.

2. Kritik Presiden Afrika Selatan

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (Twitter.com/Cyril Ramaphosa)

Melansir France 24, Presiden Afrika Selatan Ramaphosa juga mengkritik peringatan yang dikeluarkan AS.

"Sangat disayangkan AS mengeluarkan peringatan semacam itu tanpa berdiskusi dengan kami. Bentuk kewaspadaan apa pun akan datang dari pemerintah republik Afrika Selatan dan sangat disayangkan bahwa pemerintah lain harus mengeluarkan ancaman seperti itu, untuk membuat panik di antara orang-orang kami," kata Ramaphosa.

Presiden menambahkan bahwa Pretoria telah bekerja sepanjang waktu untuk memverifikasi dan melihat dengan sangat dekat mengenai peringatan ancaman yang dikeluarkan oleh AS.

Menteri Luar Negeri, Naledi Pandor, juga telah memberikan tanggapan atas peringatan, dengan menyampaikan sangat prihatin dengan terorisme dan memberi tahu bahwa pihak keamanan telah memperhatikan masalah tersebut.

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya