ADF Dituduh Dalangi Bom Gereja di Kongo yang Tewaskan 10 Orang
ADF berbasis di RD Kongo sejak akhir 1990-an
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Serangan bom terjadi di gereja Pantekosta di kota Kasindi, Republik Demokratik Kongo (RD Kongo), pada Minggu (15/1/2023). Serangan tersebut menewaskan 10 orang dan melukai lebih dari tiga lusin lainnya.
Militer meyakini bahwa serangan itu dilakukan oleh kelompok teroris Pasukan Demokratik Sekutu (ADF). Saat ini, ada satu orang yang ditahan, yaitu seorang warga Kenya yang ditemukan di tempat kejadian.
Baca Juga: Asia Selatan dan Afrika Penyumbang Kematian Anak Tertinggi di 2021
1. Indikasi menujukkan ADF sebagai pelaku serangan
Juru bicara militer, Anthony Mualushay, mengatakan serangan itu terjadi selama kebaktian Minggu. Dugaan pelakunya adalah ADF, yang telah berjanji setia kepada ISIS sejak pertengahan 2019.
"Terlepas dari tindakan pengamanan yang dilakukan, indikasi pertama menunjukkan bahwa ADF-lah yang berada di balik serangan bom ini," kata Mualushay, dilansir Reuters.
Kota Kasindi, yang berada di provinsi Kivu Utara, dekat dengan perbatasan Uganda. RD Kongo dan Uganda telah melancarkan kampanye melawan ADF, yang dimulai sebagai pemberontakan di Uganda, tetapi telah berbasis di RD Kongo sejak akhir 1990-an.
Charles Omeonga, administrator teritorial setempat, mengatakan bahwa serangan itu kemungkinan merupakan pertama kalinya ADF menargetkan Kasindi, sejak mereka meningkatkan serangan di wilayah tersebut pada 2014.
Baca Juga: Kewalahan, Rwanda Tak Lagi Mampu Tampung Pengungsi Kongo
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.