TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Afsel Ingin Keluar dari ICC karena Dianggap Tidak Adil

Afsel belum putuskan bakal menangkap Putin

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (Twitter.com/Cyril Ramaphosa)

Jakarta, IDN Times - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, pada Selasa (25/4/2023), mengatakan negaranya akan keluar dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Keputusan itu diambil setelah partai Rampahosa, Kongres Nasional Afrika (ANC), mengadakan pertemuan.

Pernyataan Ramaphosa dikeluarkan sebulan setelah ICC mengeluarkan surat penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Afrika Selatan belum menanggapi keputusan itu.

Baca Juga: Rusia Peringatkan Armenia: Jangan Dukung Keputusan ICC soal Putin

1. Ramaphosa sebut ICC Memperlakukan negara tertentu secara tidak adil

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (Twitter.com/Cyril Ramaphosa)

Dilansir Al Jazeera, Ramaphosa membuat pernyataan itu saat bersama dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto.

“Ya, partai yang memerintah telah mengambil keputusan bahwa Afrika Selatan harus menarik diri dari ICC,” kata Ramaphosa.

Ramaphosa mengatakan, keputusan itu diambil setelah pertemuan akhir pekan ANC, yang menganggap ICC memberi perlakuan tidak adil kepada negara-negara tertentu.

“Kami ingin masalah perlakuan tidak adil ini dibahas dengan baik, tetapi sementara itu, partai yang berkuasa telah memutuskan sekali lagi bahwa harus ada penarikan,” tambahnya.

2. Surat penangkapan Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Twitter.com/President of Russia)

Bulan lalu, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin atas dugaan kejahatan perang di Ukraina. Dia dituduh telah mendeportasi anak-anak Ukraina.

Putin telah diundang ke pertemuan kelompok BRICS, yang anggotanya adalah Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Pertemuan itu akan berlangsung pada Agustus di Johannesburg, dikutip VOA News.

Jika Putin hadir, sebagai penandatangan ICC, Afrika Selatan diwajibkan untuk menangkapnya. Mengenai apakah Afrika Selatan akan menangkap Putin, Ramaphosa mengatan sedang mempertimbangkan hal itu.

ANC adalah teman setia Moskow dan menolak mengutuk invasi ke Ukraina. Pemerintah Ramaphosa mengatakan ingin tetap netral dan lebih memilih dialog untuk mengakhiri perang.

Baca Juga: Eks Presiden Rusia Ancam Rudal Markas ICC di Den Haag Terkait Putin

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya