TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Pulihkan Bantuan untuk Palestina, Beri 235 Juta Dolar

Trump hentikan bantuan ke Palestina pada 2018

UNRWA menyalurkan bantuan kepada 234 keluarga pengungsi Palestina yang baru kembali dari Yarmouk, Suriah. (twitter.com/Amanya Michael Ebye)

Washington, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden ingin memulihkan hubungan dengan Palestina yang memburuk di era pemerintahan Trump, yang memutuskan pemeberian bantuan kepada Palestina.

Pada Rabu (7/4/2021) pemerintah Biden menyampaikan sedang memulihkan bantuan untuk Palestina sebesar 235 juta dolar AS (Rp3,4 triliun). Dana tersebut akan sangat membantu bagi UNRWA, sebuah badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina.

Baca Juga: Orang Terkaya Dunia Setujui Usulan Joe Biden Soal Kenaikan Pajak

1. Bantuan AS termasuk bantuan ekonomi dan pembangunan

Penyaluran bantuan UNRWA untuk pengungsi Palestina. (twitter.com/UNRWA)

France 24 melansir, pemerintah Biden menyampaikan AS akan kembali menyalurkan dana bantuan ke UNRWA, dengan memberikan sumbangan sebesar 150 juta dolar AS (Rp2,1 triliun). Selain itu AS juga akan memberikan dana sebesar 75 juta dolar AS (Rp1 triliun) berupa bantuan ekonomi dan 10 juta dolar AS (Rp 145 miliar) untuk pembangunan di Tepi Barat dan Gaza.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan mengenai bantuan yang diberikan AS. "Bantuan luar negeri AS untuk rakyat Palestina melayani kepentingan dan nilai penting AS. Ini memberikan bantuan kritis kepada mereka yang sangat membutuhkan, mendorong pembangunan ekonomi dan mendukung pemahaman Israel-Palestina, koordinasi keamanan dan stabilitas."

Dana tersebut merupakan tambahan dari 15 juta dolar AS (Rp218 miliar) yang sebelumnya diumumkan oleh AS dalam bantuan untuk menghadapi pandemik. Israel telah menghadapi kritik karena tidak memberikan vaksin untuk wilayah di bawah pendudukannya. Israel berpendapat bahwa vaksinasi adalah tanggung jawab Otoritas Palestina.

2. AS pemberi batuan tunggal terbesar

Bantuan AS kepada Palestina akan sangat membantu warga Palestina dan para pengungsi Palestina. Dilansir BBC, pada era Trump pemberian bantuan untuk UNRWA dihentikan pada 2018, padahal AS adalah pendonor tunggal terbesar, yang memberikan 364 juta dolar AS (Rp5,2 triliun) pada tahun 2017 dan mendanai hampir 30 persen operasinya.

Pada 2018 pemerintahan Trump mengakhiri bantua UNRWA dengan menyebutnya "cacat yang tidak dapat diperbaiki". Sebagai tanggapan, donor lain meningkatkan kontribusi mereka, tetapi anggaran yang mendukung penyampaian layanan penting masih mengalami kekurangan yang sangat besar.

Direktur operasi UNRWA di Tepi Barat, Gwyn Lewis, mengatakan kepada BBC bahwa ini adalah "beberapa tahun yang sulit", dengan badan tersebut dipaksa untuk melakukan pengurangan dalam program-programnya dan juga menunda pembayaran gaji stafnya pada akhir tahun lalu.

"Pengumuman AS akan meyakinkan banyak komunitas dan staf kami, tetapi itu tidak berarti bahwa kami berada pada posisi yang aman secara finansial. Jadi kami sangat berharap bahwa dukungan AS ini akan menjadi sinyal bagi negara lain untuk memperbarui pendanaan mereka."

UNRWA didirikan untuk membantu warga Palestina yang mengungsi  akibat perang Arab-Israel 1948. Saat ini UNRWA mendukung sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina yang terdaftar di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan Lebanon, termasuk dengan memberi mereka perawatan kesehatan, pendidikan dan layanan sosial.

Baca Juga: Tentara Myanmar Kembali Tembaki Demonstran, Sedikitnya 13 Tewas

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya