TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Tawarkan Rp151 Miliar untuk Tangkap Dalang Teror di Kenya

Pelaku merupakan pemimpin Al-Shabab

Poster buronan Mohamoud Abdi Aden, pemimpin serangan di kompleks hotel Dusit D2 Nairobi pada 2019. (Twitter.com/Rewards for Justice)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengumumkan tawaran hadiah sebesar 10 juta dolar AS (Rp151 miliar), pada Kamis (12/1/2023), untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Mohamoud Abdi Aden. Dia disebut sebagai pemimpin kelompok teroris Al-Shabab yang berbasis di Somalia. 

Aden diduga merupakan dalang serangan kompleks hotel DusitD2 di Nairobi, Kenya pada 15 Januari 2019. Serangan itu menewaskan 22 orang, termasuk warga AS dan melukai 30 orang lainnya. Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Juga: Aktivis LGBTQ Kenya Ditemukan Tewas dalam Kotak Logam

1. Ditetapkan sebagai teroris global

Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir France 24, pengumuman tawaran hadiah itu disampaikan Duta Besar AS untuk Kenya Meg Whitman.

"Mohamoud Abdi Aden, seorang pemimpin Al-Shabab, adalah bagian dari sel yang merencanakan serangan hotel DusitD2," katanya.

Whitman mengatakan, hadiah tersebut untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Aden dan informasi terhadap pelaku lainnya yang dituduh terlibat dalam pengepungan hotel.

AS mengidentifikasi Aden sebagai warga negara Kenya. Departemen Luar Negeri AS telah menetapkan Aden sebagai teroris global pada Oktober tahun lalu.

Amin Mohamed Ibrahim, Kepala Direktorat Investigasi Kriminal Kenya, meyakini Aden sebagai dalang teror di balik pembantaian tersebut.

2. Al-Shabab telah melancarkan beberapa serangan di Kenya

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Kenya telah berulang kali menjadi target serangan Al-Shabab sejak mengirim tentaranya ke Somalia pada Oktober 2011, untuk membantu memerangi kelompok teroris tersebut.

Pada 2013, Al-Shabab mengepung pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi selama empat hari, yang menyebabkan 67 orang tewas.

Dua tahun kemudian, kelompok tersebut melancarkan seragan di Universitas Garissa di Kenya bagian timur, menewaskan 148 orang yang hampir semuanya mahasiswa. Banyak yang ditembak dari jarak dekat setelah diidentifikasi beragama Kristen.

Serangan di universitas itu adalah teror paling mematikan kedua dalam sejarah Kenya, yang lebih mematikan adalah pemboman oleh Al-Qaeda terhadap kedutaan AS di Nairobi pada 1998, yang menewaskan 213 orang.

Al-Shabab telah melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Somalia selama sekitar 15 tahun. AS sejak 2008 telah menetapkan Al-Shabab sebagai teroris.

Baca Juga: Tradisi Berburu Singa di Kenya Kini Diganti dengan Olimpiade Olahraga

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya