Bangladesh dan Myanmar Setuju Repatriasi Pengungsi Rohingya
Pemulangan akan dilakukan bulan Juni
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dhaka, IDN Times - Pengungsi etnis Rohingya di Bangladesh telah berulangkali ingin dipulangkan pemerintah Bangladesh ke negara asal mereka Myanmar, setelah kabur dari negara tersebut selama bertahun-tahun akibat konflik di 2017 yang membuat mereka Rohingya terpinggirkan.
Bangladesh dan Myanmar dengan dibantu Tiongkok mencapai kesepakatan pemulangan pengungsi Rohingya yang diharapkan berlangsung pada bulan Juni, namun mereka Rohingya masih ragu untuk kembali ke Myanmar setelah mendapatkan berbagai penindasan.
1. Upaya ketiga pemulangan
Pada Selasa, 19 Januari Menteri Luar Negeri Bangladesh Masud Bin Momen, Wakil Menteri Kerja Sama Internasional Myanmar U Hau Do Suan dan Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Luo Zhaohui melakukan pertemuan virtual selama 90 menit yang membahas repatriasi pengungsi Rohingya di Bangladesh ke Rakhine, Myanmar.
Rencana repatriasi pengungsi Rohingya ini merupakan yang ketiga kalinya pada dua rencana sebelumnya di 2018 dan 2019 kedua negara gagal mencapai kesepakatan, tapi kini dengan bantuan Tiongkok rencana respatriasi telah disepakati. Tiongkok juga akan memberikan bantuan vaksinasi COVID-19 gratis kepada orang-orang Rohingya yang melakukan tahap pertama repatriasi.
Melansir dari The Daily Star, hasil pertemuan tersebut Bangladesh dan Myanmar sepakat dalam pemulangan pengungsi Rohingya. "Kami sempat mengajukan pemulangan pada kuartal pertama (Maret), tetapi Myanmar mengatakan pengaturan logistik akan memakan waktu lebih lama. Jadi, kami katakan bisa dilakukan pada kuartal kedua (Juni). Mereka setuju," kata Masud Bin Momen kepada wartawan di kantor Kementerian Luar Negeri.
Bangladesh telah mengajukan usulan agar saat repatriasi adanya kehadiran komunitas internasional yang membantu mengawasi di Rakhine. Bangladesh juga mengusulkan pemulangan Rohingya berbasis desa.
"Kami lebih memilih repatriasi berbasis desa karena mereka akan merasa aman dan terjamin dengan sebagian besar kerabat dan tetangga di suatu desa atau daerah," kata menteri luar negeri Bangladesh.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya Direlokasi ke Pulau Bangladesh yang Rawan Banjir
Baca Juga: Pengungsi Rohingya Direlokasi ke Pulau Bangladesh yang Rawan Banjir
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.