TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inggris Akan Mulai Vaksin Booster untuk Usia 16-17 Tahun

Booster diberikan tiga bulan setelah dosis kedua

Ilustrasi pemberian vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Mufid Majnun)

Jakarta, IDN Times - National Health Service (NHS) Inggris pada Sabtu (15/1/2022), mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 dosis booster akan tersedia untuk orang berusia 16-17 tahun mulai 17 Januari. Melansir ITV, program booster ini akan terlebih dahulu tersedia untuk 40 ribu remaja yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua setidaknya tiga bulan lalu.

Suntikan vaksin booster atau vaksin setelah dosis kedua sebelumnya sudah tersedia untuk mereka yang berusia di atas 18 tahun.

Baca Juga: Amankah Menggunakan Vaksin Booster COVID-19 yang Berbeda?

1. Lebih dari 600 ribu orang berusia 16-17 tahun telah menerima dua dosis vaksin

Ilustrasi pemberian vaksin COVID-19. (Pexels.com/Gustavo Fring)

Sejak diluncurkan pada Agustus tahun lalu hingga saat ini, sudah ada lebih dari 600 ribu kelompok usia 16-17 tahun yang telah divaksinasi dua dosis, yang berarti telah memenuhi sayarat untuk booster, tapi tetap harus menunggu 12 minggu.

Secara total ada 889.700 orang atau lebih dari tujuh dari 10 orang kelompok usia tersebut di Inggris telah setidaknya sudah sekali diberikan suntikan perlindungan COVID-19. Sejak vaksinasi dimulai di Inggris pada Desember 2020, total sudah lebih dari 114 juta dosis diberikan, termasuk lebih dari 30 juta dosis booster.

Baca Juga: Adu Vaksin Booster Sinovac dan Moderna, Mana yang Paling Ampuh?

2. Masa tunggu pemberian booster bagi yang positif COVID-19

Ilustrasi petugas medis yang sedang memberikan vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Ed Us)

Melansir dari ITV, NHS menyampaikan undangan dosis penguat mulai dikirimkan untuk mereka yang berusia 16-17 tahun pada minggu ini. Hal itu dilakukan agar kelompok usia muda ini segera membuat janji temu mereka melalui layanan pemesanan daring atau langsung mengunjungi tempat terdekat mereka.

Pogram vaksinasi ini akan mengikuti pedoman dari Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi, yaitu suntikan tidak boleh diberikan kepada anak berusia 16-17 tahun dalam waktu 84 hari setelah positif COVID-19. Untuk mereka yang rentan secara klinis memiliki masa tunggu yang lebih pendek, hanya sekitar sebulan atau 28 hari sejak positif virus corona.

Masa tunggu ini diperkenalkan pada November, setelah adanya laporan menunjukkan hal itu membantu mengurangi risiko terkena miokarditis, atau radang jantung, untuk mereka yang berusia di bawah 18 tahun. Miokarditis dilaporkan hanya muncul pada sekitar sembilan dari setiap sejuta vaksinasi kaum muda, selain itu efeknya yang timbul ringan, dikutip dari BBC.

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya