Inggris Longgarkan Lockdown, Varian India Mengancam
Inggris semakin siap melonggarkan pembatasan sosial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
London, IDN Times - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada hari Jumat, 14 Mei 2021 telah menyampaikan kekhawatirannya terhadap varian COVID-19, yang pertama kali terdeteksi di India. Pemimpin Inggris itu menyampaikan bahwa varian India bisa mengacam pembatasan sosial penuh yang direncanakan pada 21 Juni mendatang.
Dalam mengatisipasi meluasnya varian India, Inggris akan mempercepat dosis kedua vaksin untuk mereka yang berusia di atas 50-an dan secara klinis rentan.
1. Lonjakan kasus di Inggris
Melansir dari CNBC, dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Jumat tersebut Johnson mengatakan varian India tampaknya lebih mudah ditularkan daripada jenis lainnya, tetapi tidak jelas seberapa banyak. Kepala petugas medis Inggris, Chris Whitty, berbicara bersama Johnson, menambahkan bahwa ada 'keyakinan' virus itu 'lebih mudah ditularkan' daripada varian yang sudah beredar di Inggris.
Whitty menyampaikan dalam konferensi pers mengena varian India. “Awal minggu ini kami mengatakan bahwa kami pikir itu dapat ditularkan seperti B.1.1.7 dan bahkan mungkin lebih. Sekarang ada keyakinan bahwa varian ini lebih dapat menular daripada B.1.1.7."
Varian B.1.1.7, yang dikenal sebagai regangan Kent Inggris, diketahui bahwa varian itu memiliki jumlah yang sangat tinggi dari mutasi dan berhubungan dengan transmisi lebih efisien dan cepat dalam penularan. Ilmuwan Inggris pertama kali mendeteksi mutasi ini pada September tahun lalu dan pada April itu telah menjadi strain dominan di AS
Johnson menambahkan bahwa saat ini tidak ada bukti bahwa varian tersebut akan menghindari vaksin yang sedang digunakan di seluruh negeri. “Tapi saya harus sejajar dengan Anda, varian baru ini bisa menimbulkan gangguan serius bagi kemajuan kami. Dan saya harus menekankan bahwa kami akan melakukan apa pun untuk menjaga keamanan publik.”
Data tentang varian baru tersebut dirilis oleh oleh dinas kesehatan setempat pada Kamis, 13 Mei 2021, yang menunjukkan bahwa jumlah kasus di Inggris telah meningkat dari 520 minggu lalu menjadi 1.313 minggu ini, dengan sebagian besar kasus terkonsentrasi di barat laut Inggris dan beberapa klaster di London.
Pengujian lonjakan sudah berlangsung di 15 wilayah di Inggris, termasuk Bolton, Blackburn, London, Sefton, dan Nottingham. Menurut data pemerintah hari Jumat, 17 orang lainnya telah meninggal di Inggris dalam 28 hari setelah tes positif dan 2.193 kasus virus korona lainnya telah dicatat. Pada hari Sabtu, 15 Mei 2021 dilaporkan ada 2.027 kasus virus corona, bersama dengan tujuh kematian terkait COVID lainnya setelah dalam 28 hari dinyatakan positif.
Baca Juga: Inggris Izinkan Warganya Melancong ke 12 Negara Saja
Baca Juga: Inggris Izinkan Warganya Melancong ke 12 Negara Saja
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.