TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Iran Gak Akan Kirim Dubes Baru Usai Demo di Swedia Bakar Al-Qur'an

Pembakaran dilakukan saat Idhul Adha

Bendera Iran. (Pexels.com/Anna Tis)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, pada Minggu (2/7/2023), mengumumkan tidak akan mengirim duta besar baru ke Swedia setelah masa jabatan utusan sebelumnya berakhir. Iran telah mengangkat Hojatollah Foghani sebagai duta besar yang baru untuk Swedia.

Langkah itu diambil sebagai protes atas pembakaran Al-Qur'an yang diizinkan pemerintah Swedia pada hari raya Idul Adha 28 Juni lalu di luar masjid di Stockholm. Negara-negara berpenduduk mayoritas Islam lainnya juga telah memprotes aksi tersebut.

Baca Juga: Al-Qur'an Dibakar Lagi di Swedia, OKI Gelar Rapat Darurat

1. Iran telah ajukan protes kepada kuasa usaha Swedia

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian. (Twitter.com/Iran Foreign Ministry)

Dilansir Anadolu Agency, pengumuman menteri itu muncul setelah Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, pemerintah tidak berniat mengirim utusan baru ke Swedia.

“Meskipun prosedur administratif untuk pengiriman duta besar baru Republik Islam Iran ke Swedia telah selesai, Kementerian Luar Negeri saat ini tidak memiliki rencana untuk mengirim utusan baru ke negara ini karena penghinaan terhadap Al-Qur'an di sana," kata kementerian. 

Amir-Abdollahian, dalam sebuah pernyataan pada Kamis, mengatakan bahwa seluruh dunia Islam mengutuk keras penghinaan terhadap Al-Qur'an. Dia menganggap tindakan itu hanya akan mendorong terorisme dan ekstremisme.

Iran juga telah mengajukan protes atas tindakan tersebut, dengan Kementerian Luar Negeri memanggil kuasa usaha Swedia di Teheran.

"Ketika umat Islam sedang menunaikan ibadah haji, menghina kesucian mereka hanya menyebarkan kebencian dan kekerasan, mengeksploitasi prinsip kebebasan berekspresi," kata kementerian itu kepada utusan tersebut.

2. Pembakaran Al-Qur'an di Swedia

Bendera Swedia. (Unsplash.com/Mark König)

Pembakaran kitab suci agama Islam terjadi selama protes yang diizinkan oleh otoritas penegak hukum Swedia. Protes itu dilakukan oleh Salwan Momika, seorang pria berusia 37 tahun asal Irak, yang merobek dan membakar Al-Qur'an di luar Masjid Pusat Stockholm.

Tindakan itu bukan pertama kalinya otoritas Swedia mengizinkan penodaan Al-Qur'an dalam protes. Pada Januari, Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kure membakar Al Qur'an di luar kedutaan Turki di Swedia.

Menanggapi insiden tersebut, Iran mengatakan tindakan itu merupakan upaya untuk memicu kebencian dan kekerasan terhadap umat muslim, dan menuduh beberapa negara Eropa membiarkan ekstremis menyebarkan kebencian terhadap kesucian serta nilai-nilai Islam dengan dalih kebebasan berbicara.

Baca Juga: [WANSUS] Indonesia Ingin Serap Inovasi Teknologi Swedia

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya